Transcription

Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangMILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKANDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalamrangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah olehberbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dandipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan"dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuaidengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangandiharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : KementerianPendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan danKebudayaan, 2014.vi, 150 hlm. : ilus. ; 25 cm.Untuk SMP Kelas VIIISBN 978-602-282-290-5 (jilid lengkap)ISBN 978-602-282-291-2 (jilid 1)1. Hindu – Studi dan PengajaranII. Kementerian Pendidikan dan KebudayaanI. Judul294.5Kontributor NaskahPenelaahPenyelia Penerbitan: Ida Made Sugita dan I Ketut Widia.: I Made Sujana dan I Made Titib.: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, KemdikbudCetakan Ke-1, 2013Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Georgia, 11 ptiiKelas VII SMP Edisi Revisi

Kata PengantarKurikulum 2013 dirancang agar peserta didik tidak hanya bertambah pengetahuannya, tetapijuga meningkat keterampilannya dan semakin mulia kepribadiannya. Dengan demikian,ada kesatuan utuh antara kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Keutuhan inidicerminkan dalam pendidikan agama dan budi pekerti. Melalui pembelajaran agamadiharapkan akan terbentuk keterampilan beragama dan terwujud sikap beragama peserta didikyang berimbang, mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia, danhubungan manusia dengan alam sekitarnya.Pengetahuan agama yang dipelajari para peserta didik menjadi sumber nilai dan penggerakperilaku mereka. Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenaldengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknyauntuk dipersembahkan kepada orang lain dan Tuhan; Jnana, menuntut ilmu sebanyakbanyaknya untuk bekal hidup dan penuntun hidup), dan Tri Warga (dharma, berbuatberdasarkan atas kebenaran; artha, memenuhi harta benda kebutuhan hidup berdasarkankebenaran, dan kama, memenuhi keinginan sesuai dengan norma-norma yang berlaku).Dalam pembentukan budi pekerti, proses pembelajarannya mesti mengantar mereka daripengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnyabenar-benar melakukan kebaikan.Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu.Pembelajarannya dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan pesertadidik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan mengaktualisasikannya dalamtindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial.Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didikdengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Guru dapat memperkayanya secarakreatif dengan kegiatan-kegiatan lain yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitar.Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang sangatpositif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimalmungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran2014/2015 dan seterusnya. Buku ini merupakan edisi kedua sebagai penyempurnaan dari edisipertama. Buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan.Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukanuntuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kamimengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagikemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun IndonesiaMerdeka (2045).Jakarta, Januari 2014Menteri Pendidikan dan KebudayaanMohammad NuhPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertiiii

Daftar IsiKata Pengantar.iiiDaftar Isi . ivBAB 1 Sraddha .1A. Pengertian Sraddha .3B. Avatara, Deva, dan Bhatara .4C. Hubungan Avatara, Deva, dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi .20D. Perbedaan Avatara, Deva, dan Bhatara .20Bab 2 Karmaphala . 27A. Pengertian Karmaphala . 29B. Surga Loka dan Neraka Loka .31C. Jenis-Jenis Karmaphala .33D. Kisah tentang Karmaphala .36Bab 3 Memahami Mantram dan Sloka Veda sebagaiPenyelamat Manusia .43A. Pengertian Mantram .45B. Pengertian Sloka .46C. Fungsi atau Manfaat Pengucapan Mantram dan Sloka .47D. Sloka-sloka sebagai Penyelamat Umat manusia .50E. Mantra yang mengagungkan Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi .55Bab 4 Sad Atatayi .64A. Pengertian Susila .66B. Pengertian Sad Atatayi .67C. Bagian-Bagian Sad Atatayi .68D. Cerita tentang Sad Atatayi .70E. Cara Menghindarkan Diri dari Akibat Negatif Sad Atatayi .71Bab 5 Sapta Timira .78A. Pengertian Sapta Timira .80B. Bagian-Bagian Sapta Timira .81C. Dampak Positif dan Negatif Bagian-Bagian Sapta Timira .86D. Cara Menghindari Akibat Buruk dari Sapta Timira .89ivKelas VII SMP Edisi Revisi

Bab 6 Yajña .96A. Latar Belakang .98B. Pengertian Yajña .99C. Jenis-Jenis Yajña .99D. Bentuk Pelaksanaan Yajña .101F. Syarat-Syarat Pelaksanaan Yajña .106G. Kualitas dan Tingkatan Yajña .108Bab 7 Konsep Ketuhanan dalam Agama Hindu .116A. Pengertian Konsep Ketuhanan .118B. Pengertian Monoteisme dan Politeisme .118C. Sola-Sloka yang Berhubungan dengan Ke-Esaan Tuhan .119D. Asta Aiswarya .123E. Mantra Suci tentang Ketuhanan dalam Agama Hindu .123Bab 8 Kitab Suci Veda .129A. Pengertian Veda .131B. Pokok-Pokok Ajaran Veda .131C. Nilai-Nilai yang Terkandung di Dalam Veda .132D. Upaya Mengajarkan Veda .136E. Sifat dan Fungsi Veda .137F. Nama-Nama Rsi yang Berjasa Mengelompokkan Veda .138Glosarium .143Daftar Pustaka .149Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertiv

Bab1Sraddha'Om Swastyastu'Ya Tuhan,Semoga dalam KeadaanBaik dan SelamatPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti1

SraddhaAvatara, Deva, dan BhataraSebelum memulai pelajaran, cobalah kalian renungkan bunyi sloka di bawah iniVeda Vakyayadā yadā hi dharmasya glānir bhawati bhārataabhyutthānam adharmasyatadātmānaṁ sṛjāmy ahamTerjemahanSesungguhnya manakaladharma berkurang pengaruhnyadan kekerasan, kekacauan merajalela wahai Arjuna,saat itu Aku ciptakan diri Ku sendiri dan turun ke dunia.(Bhagavadgita IV. 7)Tujuan PembelajaranSetelah proses belajar mengajar berlangsung diharapkan kalian dapat:1. menjelaskan tentang pengertian Sraddha;2. menjelaskan konsep Avatara, Deva dan Bhatara;3. menyebutkan perbedaan dan persamaan antara Avatara, Deva dan Bhatara;4. menjelaskan fungsi dan tugas dari Avatara, Deva ,dan Bhatara.Peta KonsepA. Pengertian SraddhaB. Pengertian Deva, Bhatara,dan AvataraSraddhaC. Hubungan Deva, Bhatara,dan AvataraD.Perbedaan Deva, Bhatara,dan AvataraE. Sloka-sloka yang MendukungKeberadaan Deva, Bhatara,dan AvataraKata kunciKeyakinan, Brahman atau Sang Hyang Widhi, Avatara, Deva dan Bhatara.2Kelas VII SMP Edisi Revisi

A. Pengertian SraddhaSecara alamiah, setiap umat manusia mempunyai naluri untuk mengikuti suatukepercayaan. Kepercayaan dengan kualitas yang lebih tinggi disebut keyakinan.Jenis keyakinan ini terbagi menjadi dua, yaitu keyakinan yang menyesatkan dankeyakinan yang memberikan motivasi atau dorongan untuk mencapai hidupyang lebih baik.Contoh kepercayaan yang menyesatkan adalah percaya kepada hantu, kepadatenung atau ramalan, dan sebagainya. Contoh keyakinan yang memberikanmotivasi adalah keyakinan tentang keberadaan Sang Hyang Widhi atau Tuhan,keyakinan akan adanya para dewa, keyakinan akan kemampuan diri sendiri,dan sebagainya.Keyakinan yang dimaksud dapat bermanfaat untuk dijadikan pegangan hidupyang akan memberikan ketentraman lahir dan batin. Dalam bahasa Sanskerta,keyakinan itu disebut srad. Lalu diadopsi ke dalam bahasa Jawa Kuno ataubahasa Kawi menjadi Sraddha yang berarti keyakinan. Yang dimaksud denganSraddha dalam hal ini adalah keyakinan yang kuat. Sraddha atau keyakinanini dapat dipakai sebagai motivasi, pegangan hidup, dan penghiburan dalammenjalani kehidupan yang terkadang sangat menyenangkan namun terkadangsangat menyiksa.Umat Hindu secara khusus diwajibkan untuk mempunyai sraddha ataukeyakinan. Ada lima sraddha yang harus diyakini oleh umat Hindu. Kelimasraddha itu disebut Panca Sraddha yang terdiri dari:1. Brahman adalah keyakinan terhadap keberadaan Tuhan dengan segalasifat-sifat dan kemahakuasaan-Nya. Tuhan disebut juga Sang Hyang Widhi.2. Atman adalah keyakinan terhadap adanya energi terkecil dari Brahman yangada di dalam setiap makhluk hidup. Atman menyebabkan semua makhlukbisa lahir, hidup, berkembang, dan mati, Atman juga merupakan sumberhidup dari semua makhluk yang ada di Bumi ini.3. Karmaphala adalah keyakinan terhadap adanya hukum karma. Hukum karmamutlak berlaku terhadap semua makhluk dan semua yang ada di dunia ini.4. Punarbawa adalah keyakinan akan adanya kelahiran yang berulang-ulangsesuai dengan karma wasana.5. Moksa adalah keyakinan akan adanya kebahagiaan abadi, bersatunya Atmandengan Brahman, sehingga terbebas dari pengaruh punarbawa dan hukumkarmaphala.Dalam Agama Hindu, Tuhan disebut dengan Brahman atau Sang HyangWidhi. Brahman adalah sumber segala yang ada di dunia (Brahman SarvaBhutesu). Bumi, air, udara, lautan yang luas, tumbuh-tumbuhan, binatang danmanusia sesungguhnya ciptaan Brahman atau Sang Hyang Widhi. Brahman jugayang memelihara semuanya. Manakala Brahman melaksanakan fungsi sebagaipemelihara alam semesta diberikan gelar sebagai Deva Visnu. Pada akhirnya,kepada Brahman juga semua yang ada di dunia ini kembali. Energi atau kekuatanBrahman untuk ini disebut sebagai peristiwa pralina. Brahman ketika berfungsisebagai pralina diberi gelar Deva Siva. Selain kelima keyakinan dasar yang wajibPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti3

dimiliki oleh umat Hindu, salah satu Kitab Suci Veda, yaitu Bhagavadgita yangdisebut sebagai Veda Kelima (Pancama Veda), juga mewajibkan umat Hindumeyakini adanya Deva, Bhatara, dan Avatara. Berikut ini akan dibahas secaraumum tentang Avatara, Deva, dan Bhatara.B. Avatara, Deva, dan Bhatara1. Pengertian AvataraDalam Kamus Istilah Agama Hindu, Avatara berasal dari kata ava artinyabawah dan tara/tra artinya menyebrang atau menjelma. Jadi, Avatara berartiPerwujudan Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa turun ke duniauntuk menegakkan dharma dari tantangan adharma dengan perwujudan tertentuuntuk menyelamatkan umat manusia dari ancaman bahaya.Avatara biasanya ditandai dengan turunnya Ida Sang Hyang Widhi Wasayang turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia dengan manifestasi sebagaiDeva Visnu turun ke dunia dengan mengambil wujud tertentu. Dalam kitabBhagavadgita dengan jelas disebutkan sebagai berikut.Yada-yada hi dharmayasaGlanir bhawanti bharataAbhyuttanam adharmayasaTada ‘tmanam srijamy aham(Bhagavadgita Bab. IV Sloka 7)Terjemahan:Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-halyang bertentangan dengan dharma merajalela pada waktu itulah aku sendirimenjelma, wahai putera keluarga Bharata.Makna sloka di atas menjelaskan bahwa Tuhan akan turun menjelma kedunia mengambil wujud-wujud tertentu, apabila pelaksanaan dharma merosotdan kejahatan (adharma) sudah merajalela2. Bagian-Bagian AvataraDalam Visnu Purana dikenal sepuluh perwujudan Sang Hyang Widhi Wasadalam menyelamatkan dunia, yaitua. Matsya Avatarab. Kurma Avatara4Kelas VII SMP Edisi Revisi

c.d.e.f.g.h.i.j.Varaha AvataraNarasimha AvataraWamana AvataraParasurama AvataraRama AvataraKrishna AvataraBuddha AvataraKalki AvataraUntuk lebih memudahkan memahami bagian-bagian dari Avataradi atas, dapat dibaca melalui tabel berikut ini:No.AvataraSang Hyang Widhi Wasa yang turun/bereinkarnasike bumi dengan mengambil wujud tertentu sebagaiberikut:1Matsya AvataraIkan yang Maha besar, muncul pada zaman Satya yugabertujuan untuk menyelamatkan benih-benih manusiayang terancam punah.2Kurma AvataraKura-kura raksasa, muncul pada zaman Satya yuga yangbertujuan untuk menahan gunung Mandaragiri supayatidak tenggelam.3Varaha AvataraBadak Besar, muncul pada zaman Satya yuga.4NarasimhaAvataraManusia berkepala singa membunuh Raja Hiranyakasipusebagai tokoh adharma saat itu muncul pada zaman Satyayuga.5Wamana AvataraOrang kerdil yang membunuh raja Bali sebagai tokohadharma, muncul pada treta yuga.6ParasuramaAvatara7Rama Avatara8Krishna AvataraPutra Prabu Wasu Deva dengan Dewi Devaki menghancurkanRaja Kangsa dan jasrasanda golongan adharma pada saatitu, muncul pada zaman Dwapara yuga.9Buddha AvataraPutra prabu Sudodana dengan Dewi Maya bertugasmenyadarkan manusia, agar bebas dari penderitaan melaluijalan tengah di antara kedelapan cakram (putaran hidup),muncul pada zaman kali yuga.10Kalki AvataraAvatara yang ke-10, menurut keyakinan kita beliau akandatang nanti pada akhir zaman kali yuga, bila adharmasudah betul-betul merajalela.Pandita yang selalu membawa kapak, memberi kesadaraankepada kesatria untuk mengendalikan dharma ataukepemimpinan dengan sebaik-baiknya muncul zamantreta yuga.Putra Prabu Dasarata, guna membela adharma yangdipimpin oleh Rahwana yang pasukannya terbasmi munculzaman treta yuga.Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti5

1. Aktivitas KelompokDiskusikan bersama temanmu! Mengapa Sang Hyang Widhi turunke dunia sebagai Avatara?Jawaban Hasil DiskusiAlasannya.2. Rubrik Penilaian PsikomotorPresentasikan Hasil asama3Tanggungjawab4Percaya diriKeterangan:Nilai 1 DNilai 3 B6Kelas VII SMP Edisi RevisiRentangan Nilai1Nilai 2 CNilai 4 A234

3. Cerita tentang Avataraa. Matsya AvataraKisah tentang Matsya Avatara dapat disimak dalamMatsyapurana dan juga Purana lainnya. Diceritakanbahwa pada saat Raja Satyabrata (yang lebih dikenalsebagai Waiwaswata Manu) mencuci tangan di sungai,seekor ikan kecil menghampiri tangannya dan sang rajatahu bahwa ikan itu meminta perlindungan.Akhirnya ia memelihara ikan tersebut. Ia menyiapkankolam kecil sebagai tempat tinggalnya. Namun lambatlaun ikan bertambah besar, hampir memenuhi seluruhkolam. Akhirnya ia memindahkan ikan tersebut kekolam yang lebih besar. Kejadian tersebut terus terjadiberulang-ulang sampai akhirnya beliau sadar bahwa ikanyang ia pelihara bukanlah ikan biasa.Melalui upacara, diketahuilah bahwa ikan tersebutmerupakan penjelmaan Deva Visnu. Dalam versi lain, ikanitu dibawa ke samudera. Ikan itu sendiri menyampaikankabar bahwa di bumi akan terjadi bencana air bahyang sangat hebat selama tujuh hari. Ikan itu berpesanagar sang raja membuat sebuah bahtera besar untukmenyelamatkan diri dari banjir besar, dan mengisi bahteraitu dengan berbagai makhluk hidup yang setiap jenisnyaberjumlah sepasang (betina dan jantan), serta membawaobat-obatan, makanan, bibit segala macam tumbuhan, danmengajak Sapta Rsi. Ikan tersebut juga menambahkanbahwa setelah banjir besar tiba, diharapkan agar bahteratersebut diikat ke tanduk sang ikan dengan naga Basukisebagai talinya. Setelah menyampaikan seluruh pesan,ikan ajaib tersebut menghilang.Dalam Matsyapurana, dikisahkan bahwa 100 tahunkemudian, kekeringan yang hebat melanda bumi. Banyakmakhluk yang mati kelaparan. Kemudian, langit dipenuhioleh tujuh macam awan yang mencurahkan hujan lebattak terhentikan. Dengan cepat, air yang dicurahkanmenutupi daratan di bumi. Oleh karena WaiwaswataManu sudah membuat bahtera sesuai dengan petunjukyang disampaikan Avatara Visnu, maka ia besertapengikutnya selamat dari bencana.Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/MatsyaGambar 1.1 Matsya vataraPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti7

b. Kurma AvataraKisah tentang Kurma Avatara muncul dari kisahpemutaran Mandaragiri yang terdapat dalam KitabAdiparwa. Berikut ini adalah beberapa kejadian pentingberkenaan dengan turunnya Kurma Avatara.Sumber: https://www.google.com/search?q kurma AvataraGambar 1.2 Kurma Avatara8Pemutaran MandaragiriDikisahkan pada zaman Satyayuga, para Deva dan asura(raksasa) bersidang di puncak gunung Mahameru untukmencari cara mendapatkan tirta amerta, yaitu air suciyang dapat membuat hidup menjadi abadi. Sang HyangNārāyana (Visnu) bersabda, “Kalau kalian menghendakitirta amerta tersebut, aduklah lautan Ksera (Kserasagara),sebab dalam lautan tersebut terdapat tirta amerta. Makadari itu, kerjakanlah!”Setelah mendengar perintah Sang Hyang Nārāyana,berangkatlah para Deva dan asura ke laut Ksera. Di sanaterdapat sebuah gunung bernama Gunung Mandara(Mandaragiri) di Sangka Dwipa (Pulau Sangka), tingginyasebelas ribu yojana. Gunung tersebut dicabut oleh SangAnantabhoga beserta segala isinya. Setelah mendapatizin dari Deva Samudera, gunung Mandara dijatuhkandi laut Ksira sebagai tongkat pengaduk lautan tersebut.Seekor kura-kura (kurma) raksasa bernama Akupa yangmerupakan penjelmaan Visnu, menjadi dasar pangkalgunung tersebut. Ia disuruh menahan gunung Mandarasupaya tidak tenggelam.Naga Basuki dipergunakan sebagai tali, membelit lerenggunung tersebut. Deva Indra menduduki puncaknya,suapaya gunung tersebut tidak melambung ke atas. Setelahsiap, para Deva, raksasa dan asura mulai memutar gunungMandara menggunakan Naga Basuki sebagai tali. ParaDeva memegang ekornya sedangkan para asura dan raksasamemegang kepalanya. Mereka berjuang dengan hebatnyademi mendapatkan tirta amerta sehingga laut bergemuruh.Gunung Mandara menyala, Naga Basuki menyemburkanbisa membuat pihak asura dan raksasa kepanasan. LaluDeva Indra memanggil awan mendung yang kemudianmengguyur para asura dan raksasa. Segala binatang digunung Mandara beserta minyak kayu hutannya membuatlautan Ksira mengental, pemutaran Gunung Mandara punmakin diperhebat.Timbulnya RacunSaat lautan diaduk, racun mematikan yang disebutHalahala menyebar. Racun dapat membunuh segala makhlukKelas VII SMP Edisi Revisi

hidup. Deva Siva kemudian meminum racun tersebut, danlehernya menjadi biru dan disebut Nilakantha (Sanskerta:Nila: biru, Kantha: tenggorokan)Setelah itu, berbagai Deva-dewi, binatang, dan hartakarun muncul, yaitu:1. Sura, Dewi yang menciptakan minuman anggur2. Apsara, kaum bidadari kahyangan3. Kostuba, permata yang paling berharga di dunia4. Uccaihsrawa, kuda para Deva5. Kalpawreksa, pohon yang dapat mengabulkan keinginan6. Kamadhenu, sapi pertama dan ibu dari segala sapi7. Airawata, kendaraan Deva Indra8. Laksmi, Dewi keberuntungan dan kemakmuranAkhirnya keluarlah Dhanwantari membawa kendi berisitirta amerta. Karena para Deva sudah banyak mendapatbagian sementara para asura dan raksasa tidak mendapatbagian sedikit pun, maka para asura dan raksasa ingin agartirta amerta menjadi milik mereka. Akhirnya tirta amertaberada di pihak para asura dan raksasa dan Gunung Mandaradikembalikan ke tempat asalnya, Sangka Dwipa.Perebutan Tirta AmertaMelihat tirta amerta berada di tangan para asura danraksasa, Deva Visnu memikirkan siasat bagaimana merebutnyakembali. Akhirnya Deva Visnu mengubah wujudnya menjadiseorang wanita yang sangat cantik, bernama Mohini. Wanitacantik tersebut menghampiri para asura dan raksasa. Merekasangat senang dan terpikat dengan kecantikan wanita jelmaanVisnu. Karena tidak sadar terhadap tipu daya, merekamenyerahkan tirta amerta kepada Mohini.Setelah mendapatkan tirta, wanita tersebut lari danmengubah wujudnya kembali menjadi Deva Visnu. Melihathal itu, para asura dan raksasa menjadi marah. Kemudianterjadilah perang antara para Deva dengan asura dan raksasa.Pertempuran terjadi sangat lama dan kedua pihak sama-samasakti. Agar pertempuran dapat segera diakhiri, Deva Visnumemunculkan senjata cakra yang mampu menyambarnyambar para asura dan raksasa. Kemudian mereka laritunggang langgang karena menderita kekalahan. Akhirnyatirta amerta berada di pihak para Deva.Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti9

c. Varaha AvataraSang babi hutan, muncul saat Satya Yuga Varāha adalahAvatara (penjelmaan) ketiga dari Deva Visnu yang berwujudbabi hutan. Avatara ini muncul pada masa Satyayuga (zamankebenaran). Kisah mengenai Waraha Avatara selengkapnyaterdapat di dalam kitab Warahapurana dan Purana-Puranalainnya.Menurut mitologi Hindu, pada zaman Satyayuga (zamankebenaran), ada seorang raksasa bernama Hiranyaksa, adikraksasa Hiranyakasipu. Keduanya merupakan kaum Detya(raksasa). Hiranyaksa hendak menenggelamkan Pertiwi(planet bumi) ke dalam “lautan kosmik,” suatu tempatantah berantah di ruang angkasa.Sumber: Varaha AvataraMelihat dunia akan mengalami kiamat, Visnu menjelma1-www.24sata.infoGambar 1.3 Varaha Avatara menjadi babi hutan yang memiliki dua taring panjangmencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkanoleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukanWaraha tidak berlangsung lancar karena dihadang olehHiranyaksa. Maka terjadilah pertempuran sengit antara raksasaHiranyaksa melawan Varaha (Deva Visnu). pertarunganini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan wakturibuan tahun pula. Pada akhirnya, Varaha (Deva Visnu)yang menang.Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliaumengangkat bumi yang bulat seperti bola dengan duataringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, danmeletakkan kembali bumi pada orbitnya. Setelah itu, DevaVisnu menikahi Dewi Pertiwi dalam wujud Avatara tersebut.10Kelas VII SMP Edisi Revisi

d. Narasimha AvataraMenurut kitab Purana, pada menjelang akhir zamanSatyayuga (zaman kebenaran), seorang raja asura (raksasa)yang bernama Hiranyakasipu membenci segala sesuatu yangberhubungan dengan Visnu, dan dia tidak senang apabila dikerajaannya ada orang yang memuja Visnu. Sebab bertahuntahun yang lalu, adiknya yang bernama Hiranyaksa dibunuholeh Waraha, Avatara Visnu.Agar Hiranyakasipu menjadi sakti, ia melakukan tapayang sangat berat, dan hanya memusatkan pikirannya padaDeva Brahma. Setelah Brahma berkenan untuk muncul danmenanyakan permohonannya, Hiranyakasipu meminta agaria diberi kehidupan abadi, tak akan bisa mati dan tak akanbisa dibunuhNamun Deva Brahma menolak, dan menyuruhnya untukmeminta permohonan lain. Akhirnya Hiranyakashipu meminta,bahwa ia tidak akan bisa dibunuh oleh manusia, hewan ataupunDeva, tidak bisa dibunuh pada saat pagi, siang ataupun malam,tidak bisa dibunuh di darat, air, api, ataupun udara, tidakbisa dibunuh di dalam ataupun di luar rumah, dan tidak bisadibunuh oleh segala macam senjata. Mendengar permohonantersebut, Deva Brahma mengabulkannya.Narada datang untuk menyelamatkan istri Hiranyakasipuyang tak berdosa, bernama Lilawati. Saat Lilawati meninggalkanrumah, anaknya lahir dan diberi nama Prahlada. Anak itudididik oleh Narada untuk menjadi anak yang budiman,menyuruhnya menjadi pemuja Visnu, dan menjauhkan diridari sifat-sifat keraksasaan ayahnya.Sumber: Narasimha: http://id.wikipedia.org/wiki/NarasimhaGambar 1.4 Narasimha AvataraNarasimha Membunuh HiranyakashipuHiranyakashipu menjadi sangat marah setelah mengetahui istridan anaknya diselamatkan oleh Narada. Ia semakin membenciDeva Visnu, dan anaknya sendiri, Prahlada yang kini menjadipemuja Visnu. Namun, setiap kali ia membunuh putranya,ia selalu tak pernah berhasil karena dihalangi oleh kekuatangaib yang merupakan perlindungan dari Deva Visnu. Ia kesalkarena selalu gagal oleh kekuatan Deva Visnu, namun ia tidakmampu menyaksikan Deva Visnu yang melindungi Prahladasecara langsung. Ia menantang Prahlada untuk menunjukkanDeva Visnu. Prahlada menjawab, “Ia ada di mana-mana, Iaada di sini, dan Ia akan muncul”.Mendengar jawaban itu, ayahnya sangat marah, mengamukdan menghancurkan pilar rumahnya. Tiba-tiba terdengar suaraPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti11

yang menggemparkan. Pada saat itulah Deva Visnu sebagaiNarasimha muncul dari pilar yang dihancurkan Hiranyakashipu.Narasimha datang untuk menyelamatkan Prahlada dariamukan ayahnya, sekaligus membunuh Hiranyakashipu.Namun, atas anugerah dari Brahma, Hiranyakasipu tidakbisa mati apabila tidak dibunuh pada waktu, tempat dankondisi yang tepat. Agar berkah dari Deva Brahma tidakberlaku, ia memilih wujud sebagai manusia berkepala singauntuk membunuh Hiranyakashipu. Ia juga memilih waktudan tempat yang tepat.Akhirnya, berkah dari Deva Brahma tidak berlaku.Narasimha berhasil merobek-robek perut Hiranyakashipu.Akhirnya Hiranyakashipu berhasil dibunuh oleh Narasimha,karena ia dibunuh bukan oleh manusia, binatang, atau Deva.Ia dibunuh bukan pada saat pagi, siang, atau malam, tapisenja hari. Ia dibunuh bukan di luar atau di dalam rumah.Ia dibunuh bukan di darat, air, api, atau udara, tapi dipangkuan Narasimha. Ia dibunuh bukan dengan senjata,melainkan dengan kuku.e. Wamana AvataraKisah Wamana Avatara dimuat dalam kitab Bhagawatapurana.Menurut cerita dalam kitab, Wamana sebagai Brahmanacilik datang ke istana Raja Bali karena pada saat itu RajaBali mengundang seluruh Brahmana untuk diberikanhadiah. Ia sudah dinasihati oleh Sukracarya agar tidakmemberikan hadiah apapun kepada Brahmana yang anehdan lain daripada biasanya.Sumber: Wamana Avatara: http://id.wikipedia.org/wiki/WamanaGambar 1.5 Wamana Avatara12Pada waktu pemberian hadiah, seorang Brahmanakecil muncul di antara Brahmana yang sudah tua-tua.Brahmana tersebut juga akan diberi hadiah oleh raja Bali.Brahmana kecil itu meminta tanah seluas tiga jengkal yangdiukur dengan langkah kakinya. Raja Bali pun takabur danmelupakan nasihat Sukracarya. Ia menyuruh Brahmanakecil itu melangkah. Dan saat itu juga, Brahmana tersebutmembesar dan terus membesar.Dengan ukurannya yang sangat besar, ia mampu melangkahdi surga dan bumi sekaligus. Pada langkah yang pertama,ia menginjak surga. Pada langkah yang kedua, ia menginjakbumi. Pada langkah yang ketiga, karena tidak ada lahanuntuknya berpijak, maka raja Bali menyerahkan kepalanya.Sejak itu, tamatlah kekuasaan raja Bali. Karena terkesandengan kedermawanan raja Bali, Wamana memberinyaKelas VII SMP Edisi Revisi

gelar Mahabali. Ia juga berjanji bahwa kelak raja Bali akanmenjadi Indra pada Manwan

B. Pengertian Sad Atatayi .67 C. Bagian-Bagian Sad Atatayi .68 D. Cerita tentang Sad Atatayi .70 E. Cara Menghindarkan Diri dari Akibat Negatif Sad Atatayi .