
Transcription
EVALUASI HASIL BELAJAR PENDIDIKANJASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATANM.E. WINARNOUNIVERSITAS NEGERI MALANGISBN 978.-979.495.756.1FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI MALANG2014
EVALUASI HASIL BELAJAR PENDIDIKANJASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATANProf. Dr. M.E. Winarno, M.PdUniversitas Negeri MalangISBN 978.979.495.756.1FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI MALANGPenerbitUNIVERSITAS NEGERI MALANG2014ii
iii
iv
KATA PENGANTARPuji dan syukur dipanjatkan kehadirat Alloh SWT. berkat rahmat dankarunia-Nya akhirnya buku Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan JasmaniOlahraga dan Kesehatan telah selesai disusun.Buku ini disusun sebagai salah satu bahan bacaan bagi mahasiswaFakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang yang mengambilmatakuliah Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan. Selain itu, buku ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan olehguru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai bahan bacaanguna menambah wawasan tentang cara melakukan evaluasi untuk matapelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.Materi yang disajikan dalam buku ini meliputi: Konsep dasarAsesmen dan Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan, Managemen Asesmen dan Evaluasi Pendidikan JasmaniOlahraga dan Kesehatan, Kriteria Menyeleksi dan Menyusun Instrumen,Penyusunan Instrumen Tes Keterampilan Olahraga, Penyusunan TesPengetahuan, Penyusunan Instrumen Sikap, Teknik Pengumpulan Data,dan Teknik Evaluasi Hasil Belajar.Mudah-mudahan informasi yang disajikan dalam buku ini dapatbermanfaat bagi pembaca, terutama bagi guru pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dalam melakukan evaluasi.Malang, Juli 2014Penyusunv
DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR.DAFTAR ISI .vviiiBAB I PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP TES, PENGUKURAN DANEVALUASIA. TUJUAN PEMBELAJARAN .1B. PENGERTIAN TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI1. Pengertian Asesmen .2. Pengertian Tes .3. Pengertian Pengukuran.4. Pengertian Evaluasi .C. TUJUAN DAN PRINSIP TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI1. Tujuan Pengukuran dan Evaluasi .2. Prinsip-prinsip Pengukuran dan Evaluasi .510D. RANGKUMAN .12BAB II MANAJEMEN ASESMEN DAN EVALUASIA. Tujuan Pembelajaran .14B. MANAJEMEN ASESMEN DAN EVALUASI .141. Pendahuluan .2. Pengadministrasian Tes .3. Analisis dan Kegunaan Hasil Tes .141519C. RANGKUMAN .20BAB III KRITERIA MENYELEKSI DAN MENYUSUN INSTRUMENA. Tujuan Pembelajaran .21B. KRITERIA MENYELEKSI DAN MENYUSUN INSTRUMEN TES.211. Mempunyai Validitas .2. Mempunyai Reliabilitas .3. Mempunyai Obyektivitas .4. Memiliki Norma .5. Ekonomis .6. Mempunyai Petunjuk Pelaksanaan .222733343536C. RANGKUMAN .42BAB IV PENYUSUNAN TES KETERAMPILAN OLAHRAGAA. TUJUAN PEMBELAJARAN .vi441234
B. PENYUSUNAN TES KETERAMPILAN OLAHRAGA .441. Pendahuluan .2. Sifat, Kriteria dan Pengembangan Tes Keterampilan Olahraga.(1) Sifat Tes Keterampilan Olahraga .(2) Kriteria Tes keterampilan olahraga yang baik .(3) Rancangan Tes Keterampilan Olahraga .(4) Pengembangan Tes Keterampilan Olahraga .a) Tes Satu Keterampilan .b) Tes Gabungan (Battery test) .c) Pengembangan Tes Kecakapan Bermain .4446464749515152573. Langkah-langkah Pembuatan Tes Keterampilan Olahraga .57(1) Tentukan Tujuan Dibuatnya suatu Tes .(2) Identifikasi Kemampuan yang Akan diukur .(3) Memilih butir tes gerak .(4) Fasilitas dan Peralatan .(5) Laksanakan Satu Studi Percobaan dan Revisi Butir Tes .(6) Pilih Subyek yang Akan digunakan .(7) Tentukan Kesahihan Butir-butir Tes .(8) Tentukan Keterandalan Butir Tes.(9) Menentukan Norma yang Dipakai .(10) Membuat Panduan Tes .58606162626363646464C. RANGKUMAN .67BAB V PENYUSUNAN TES PENGETAHUANA. TUJUAN PEMBELAJARAN .69B. MENYUSUN TES PENGETAHUAN .691) Pendahuluan .692) Keputusan-keputusan pendahuluan .693) Evaluasi Proses dan Hasil .714) Sasaran Pendidikan, Evaluasi Formatif dan Sumatif .735) Indek Diskriminasi .76JENIS-JENIS INSTRUMEN EVALUASI .771) Observasi Langsung .772) Ujian Lisan .803) Tes Esai .804) Tes Jawaban Pendek .805) Tes Penampilan Motorik .81LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN TES PENGETAHUAN 831) Menyusun Soal Pilihan Ganda .832) Soal Benar Salah .90C. RANGKUMAN . 100vii
BAB VI KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MOTORIKA. TUJUAN PEMBELAJARAN .B. KOMPONEN KEMAMPUAN MOTORIK .1011011) Tujuan Tes .2) Kekuatan-Daya Tahan .3) Tes Kekuatan Angkat Berat .4) Tes Kebugaran AAHPER .5) Tes Daya Tahan Otot Dinamis .6) Teknik Pengukuran .7) Tes Power Margarie Kalaman.8) Tes Ketangkasan-Koordinasi .9) Ketangkasan Koordinasi Mata-tangan .10) Kelentukan Keseimbangan .11) Tes Keseimbangan dan Kelentukan .102103106107107108110111112114117C. RANGKUMAN .120BAB VII KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR K-2013A. TUJUAN PEMBELAJARAN .B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SD .Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMP .Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMA .121121122134139C. RANGKUMAN .147BAB VIII PENGEMBANGAN INDIKATORA. TUJUAN PEMBELAJARAN .B. PENGEMBANGAN INDIKATOR .1) Menganalisis KI dan KD .2) Menganalisis Karaktertistik Mata Pelajaran .3) Menganalisis Kebutuhan dan Potensi .4) Merumuskan Indikator .5) Mengembangkan Indikator Penilaian .6) Manfaat Indikator Penilaian .148148148152153154155156C. RANGKUMAN .157BAB IX EVALUASI AFEKTIF (SIKAP) .A. TUJUAN PEMBELAJARAN .B. EVALUASI AFEKTIF.Karakteristik Ranah Afektif .Penilaian Ranah Afektif .Indikator Afektif.158159159159160162C. RANGKUMAN .167viii
BAB X TEKNIK EVALUASIA. TUJUAN PEMBELAJARAN .B. TEKNIK EVALUASI .1. Pendahuluan .2. Pemberian Angka (Scoring) .3. Pendekatan dalam Penilaian .1. Penilaian Acuan Norma (PAN) .2. Penilaian Acuan Patokan (PAP) .4. Pemberian nilai (Grading) .1. Pemberian Nilai Berdasarkan PAN.2. Pemberian Nilai Berdasarkan PAP .5. Teknik Konversi .6. Memberi Nilai Akhir Matakuliah .1. Prinsip-prisip Umum .2. Metode Point Score .3. Metode Nilai Rata-rata .168168168169172172174175176178179184184184186C. RANGKUMAN .186DAFTAR PUSTAKA .LAMPIRAN .RIWAYAT HIDUP .189193208ix
BAB IASESMEN DAN EVALUASIPada bagian ini akan dipaparkan tentang pengertian, tujuan danprinsip tes, pengukuran dan evaluasi. Secara rinci dikemukakan sebagaiberikut:A. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan pengertian tes.2. Menjelaskan pengertian pengukuran.3. Menjelaskan pengertian evaluasi.4. Menjelaskan tujuan evaluasi.5. Menyebutkan tujuh macam tujuan evaluasi.6. Menjelaskan prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi.7. Menyebutkan tujuh macam prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi.Kata Kunci: Pengertian tes, pengukuran, evaluasi, tujuan tes danpengukuran, prinsip-prinsip pengukuran & evaluasi.B. PENGERTIAN ASESMEN DAN EVALUASI1. Pengertian AsesmenAsesmen adalah proses pengumpulan informasi tentang pesertadidik, berkenaan dengan apa yang mereka ketahui dan apa yang merekadapat lakukan (Hart, 1994). Asesmen merupakan proses pengumpulaninformasi tentang perilaku siswa atau mahasiswa dalam melaksanakanpembelajaran, berkenaan dengan apa yang siswa atau mahasiswa kuasaitentang aspek sikap pengetahun, dan keterampilan. Pelaksanaanasesmen dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan (PJOK), yang dapat dilakukan dengan cara tes dan non tes.1
2Evaluasi Hasil Belajar PJOKLutan (2000) menyatakan asesmen termasuk pelaksanaan tes, non tes,dan evaluasi. Asessmen bertujuan untuk mengumpulkan informasi guasaankompetensi sebagai penanda kemajuan pembelajaran PJOK siswa. Untukkeperluan mengumpulkan informasi digunakan alat atau instrumen.Instrumen dapat dalam bentuk tes dan/atau nontes.Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasitersebut, misalnya dengan mengamati peserta didik belajar, menguji apayang mereka hasilkan, menguji pengetahuan dan keterampilan mereka.Kunci pertanyaan yang harus dijawab tentang asesmen adalah bagaimanakita dapat menemukan informasi secara lengkap tentang apa yang sedangdan sudah dipelajari peserta didik? Dalam mata pelajaran PendidikanJasmani Olahraga dan Kesehatan istilah asesmen biasa dikenal denganistilah tes dan pengukuran.2. Pengertian TesCronbach (1960) mengemukakan tes adalah suatu proses ngyangdideskripsikan dengan menggunakan skala berupa angka atau sistemdengan kategori tertentu. Brown F.G. (1970) mengemukakan tes adalahsuatu proses yang sistematis untuk mengobservasi tingkah laku suatusampel atau individu. Johnson & Nelson (1974) menyatakan tes adalahsuatu bentuk pertanyaan atau pengukuran yang digunakan untuk menilaipengetahuan dan kemampuan usaha fisik. Kirkendall, (1980) mengemukakan tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkaninformasi tentang individu atau objek.Berdasarkan beberapa pendapat di depan, maka dapat dikatakanbahwa tes merupakan instrumen atau alat yang digunakan erampilan
M.E. Winarno Fakultas Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Malang3seseorang. Berdasar-kan jenisnya, tes dapat berupa: tes tulis, tes lisan,dan tes keterampilan.Dalam matapelajaran pendidikan jasmani dikenal beberapa jenistes. Tes pengetahuan digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif,biasanya tes ini berbentuk pertanyaan-pertanyaan. Tes pengetahuan inidapat dilakukan secara tertulis (tes tulis), maupun tes lisan. Sedangkantes keterampilan (psikomotor) dalam mata pelajaran pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dapat dilakukan untuk mengukur tingkatketerampilan siswa. Tes ini dapat berupa tes-tes keterampilan olahraga,selain itu ada tes kemampuan fisik, berupa kom-ponen kebugaranjasmani.Beberapa contoh tes keterampilan pendidikan jasmani dan olahraga antara lain: Tes keterampilan bolavoli, sepakbola, sepaktakraw,bolabasket, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, senam, renang, dsb.Tes kebugaran jasmani dari Cooper, tes Asean Commit-te on theStandarization of Physical Fitness Test (ACSPFT), tes kesegaran jasmaniIndonesia.3. Pengertian PengukuranEdwind & Brown (1957) mengemukakan pengukuran sebagaiproses penentuan tingkat kuantitas dari sesuatu. Johnson & Nelson (1974)mengemukakan pengukuran bertujuan membantu proses evaluasi denganmenggunakan berbagai teknik dan alat untuk mengumpulkan data.Mathews (1978) menyatakan pengukuran merupakan bagian darievaluasi, melalui prosedur kuantitatif dengan menggunakan instrumentertentu. Menurut Verducci (1980) pengukuran merupakan aspek kuantitatif untuk menentukan informasi tentang sikap atau perlengkapan secaratepat. Kirkendall, (1980) menyatakan pengukuran merupakan prosespengumpulan informasi. Arikunto (1991) membedakan antara mengukur,menilai dan mengevaluasi. Mengukur adalah membandingkan sesuatu
4Evaluasi Hasil Belajar PJOKdengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalahmengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk,penilaian bersifat kualitatif.Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pendapat di depanadalah bahwa pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat dan teknik tertentu untuk mengumpulkan informasi secaratepat dan benar. Ketepatan mendapat tekanan penting karena alat yangdigunakan harus sesuai dengan kondisi yang akan di ukur. Apabila inginmengukur tinggi badan seseorang, maka alat yang harus digunakanadalah stadiometer. Kebenaran yang dimaksud adalah, selain alat yangdigunakan sesuai, maka teknik pengukurannya juga harus benar. Kalauingin mengukur tinggi badan, maka orang yang diukur harus berdiri tegak.Contoh; pengukuran yang sering dijumpai dalam pendidikan jasmanidiantarnya adalah: mengukur waktu tempuh lari, renang dan balap sepedadengan menggunakan stopwatch. Mengukur jauhnya lompatan atletlompatjauh, tingginya lompatan atletlompat tinggi, jauhnya lemparan atletlemparlembing, lempar cakram, tolak peluru dan lontar martil diukur denganmenggunakan meteran.4. Pengertian ngkanperencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi adalah suatu prosesmenentukan nilai atau harga dari sesuatu. Johnson dan Nelson (1974)menyatakan bahwa evaluasi lebih penting dari pengukuran, evaluasiberguna sebagai dasar untuk menilai berdasarkan data yang dikumpulkanmelalui proses pengukuran. Mathwes (1978) menyatakan nilaian,danimplementasi terhadap proses pendidikan secara keseluruhan. MenurutVerducci (1980) evaluasi merupakan proses yang sistematis untuk
M.E. Winarno Fakultas Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Malang5menentukan tingkat tercapainya suatu tujuan. Evaluasi menurut Kirkendall(1980) adalah suatu proses penentuan nilai atau pengumpulan data yangmemiliki makna. Ratna Sayekti (1988) menyatakan evaluasi merupakansuatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa jauh tujuaninstruksional telah dicapai siswa.Berdasarkan pendapat di depan, dapat disimpulkan bahwa eva-luasimerupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan nilaiberdasarkan data yang dikumpulkan melalui pengukuran. Proses pemberian nilai harus dilakukan secara obyektif, dan diusahakan unsur-unsursubjektif tidak masuk sebagai pertimbangan dalam penilaian. Dengan katalain dapat dinyatakan bahwa evaluasi meliputi dua langkah di depan, yaitumengukur dan menilai.C. TUJUAN DAN PRINSIP PENGUKURAN & EVALUASI1. Tujuan Pengukuran dan EvaluasiDalam dunia pendidikan setiap langkah yang dilakukan harus selalumempunyai tujuan, termasuk juga semua kegiatan dalam mata pelajaranPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dalam Surat KeputusanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0413/U/1987 dinyatakanbahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secarakeseluruhan. Pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan individusecara organis, neuromuskular, intelektual dan emosional. Hal tersebutdiperkuat pendapat Abdoellah (1988) yang menyatakan tujuan umumpendidikan jasmani di sekolah meliputi: (1) Perkembangan organik, (2)perkem-bangan neuro muskuler, (3) perkembangan personal-sosial, dan(4) perkembangan kemampuan bernalar. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan di sekolah diperlukan pengukuran dan evaluasi.Scott (1959) menyatakan bahwa pengukuran dapat menggunakanbanyak cara, diantaranya adalah menggunakan tes, yang tujuannya untukmenentukan status siswa dan tingkat kemampuan. Safrit (1981) dan
6Evaluasi Hasil Belajar PJOKVerducci (1980) menyatakan tujuan pengukuran dan evaluasi meliputi: (1)Mendiagnosis kelemahan (kekurangan), (2) pengelompokan siswa sesuaidengan kemampuan, (3) mengarahkan siswa sesuai dengan program, (4)memprediksi tingkat kemampuan, (5) menentukan prestasi siswa, (6)mengetahui kemajuan siswa, (7) memotivasi siswa, (8) penentuan kelas,(9) mengevaluasi efektifitas pengajaran, (10) melakukan perbaikan program administrasi, dan (11) mengevaluasi kurikulum. Menurut Kirkendall(1980) tujuan pengukuran dan evaluasi meliputi: Penentuan status,pengelompokan siswa, seleksi siswa, diagnosis dan bimbingan, motivasi,mempertahankan standar, perlengkapan pengalaman pendidikan, danmelengkapi penelitian.Pengukuran dan evaluasi dapat memiliki beberapa tujuan, tujuantersebut tidak selalu cocok dengan segala situasi. Berikut ini akan dibahastujuan pengukuran dan evaluasi yang meliputi:(1) Penentuan Status SiswaPengukuran dan evaluasi dapat digunakan untuk menentukanstatus kemajuan atau prestasi siswa. Hasil dari pengukuran dan evaluasiini dapat digunakan untuk menempatkan siswa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, untuk promosi dari suatu kelas ke kelas yang lebihtinggi atau menaikkan siswa ke tingkat berikutnya. Contoh; dalam cabangolahraga, sebuah tim sepakbola devisi I akan dapat masuk ke devisiutama apabila tim tersebut menduduki urutan (ranking) pertama dalamsebuah kompetisi yang diputar selama satu tahun.(2) Pengelompokan siswaPengukuran dan evaluasi dapat digunakan untuk mengetahuiapakah kelompok tersebut homogen atau heterogen, dari beberapa sifatatau kemampuan yang dimiliki. Pengelompokan dapat didasarkan padabeberapa macam alasan, dan pengelompokan tersebut dapat didasarkan
M.E. Winarno Fakultas Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Malang7pada tingkat usia, kondisi kesehatan, struktur tubuh (tinggi dan beratbadan), keterampilan, jenis kelamin, minat dan sebagainya. Pengelompokan ini dapat berfungsi untuk memperbaiki pelaksanaan pengajaran,dengan cara melakukan pengelolaan kelompok yang homogen.Pengelompokan dalam cabang olahraga dapat dicontohkan sebagaiberikut: Seorang dosen yang membina matakuliah bolavoli, sebelumperkuliahan berlangsung dalam semester tertentu, dosen tersebutmelakukan tes awal untuk mengukur keterampilan dasar bolavoli yangtelah dimiliki oleh mahasiswa peserta kuliah. Berdasarkan data yangdiperoleh melalui pengukuran tersebut, dosen memutuskan pembagianpeserta kuliah menjadi tiga kelompok sesuai dengan tingkat kemampuanyang dimiliki (misalnya; baik, sedang dan kurang). Melalui pengelompokanini di harapkan akan membantu guru dalam mengelola kelas karenakelompok tersebut relatif homogen kemampuannya, sehingga mahasiswayang kurang memiliki keterampilan dasar bermain bolavoli nantinya akandapat meningkat dengan cepat dan dapat menyesuaikan diri denganmahasiswa lain yang kemampuannya berada di atasnya.(3) SeleksiPengukuran dan evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi siswadari suatu kelompok. Dalam kegiatan yang berkaitan dengan matapelajaran pendidikan jasmani biasa dilakukan untuk menyeleksi anggotatim olahraga yang mewakili kelas, sekolah. Seleksi siswa ini melibatkankemampuan fisik, sosial dan emosional. Contoh; untuk kegiatan olahraga,pertandingan antar kelas untuk siswa SMA merupakan salah satu saranauntuk melakukan seleksi terhadap siswa yang berpotensi. Di perguruantinggi, pertandingan olahraga antar fakultas merupakan sarana untukmelakukan seleksi terhadap mahasiswa yang memiliki potensi dan minatterhadap cabang olahraga tertentu untuk dibina yang lebih intensif.
8Evaluasi Hasil Belajar PJOKTes masuk ke perguruan tinggi negeri baik tes tulis maupun tesketerampilan merupakan salah satu contoh; pengukuran dan evaluasiyang berfungsi seleksi untuk menentukan apakah calon mahasiswatersebut layak diterima atau tidak.(4) Diagnostik dan ibahandiagnostik untuk mengetahui kelemahan-kelemahan, berdasarkan hasilpengukuran dan evaluasi maka perbaikan (remidial) dapat dilakukan. Darihasil diagnosis ini kegiatan bimbingan dilakukan untuk membantu siswa.Untuk pendidikan jasmani bimbingan diberikan sesuai dengan kelemahankelemahan yang dimiliki siswa. Sebagai contoh; berdasarkan pengukurandan evaluasi yang telah dilakukan, maka diperoleh data beberapamahasiswa program studi pendididkan olahraga semester I lemah dalammatakuliah renang, dari data tersebut disusun suatu program untukmembantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam renang.(5) MotivasiHasil tes yang diumumkan kepada mahasiswa diharapkan akandapat membangkitkan motivasi mahasiswa untuk berprestasi yang lebihbaik. Dengan mengetahui hasil yang dicapai, mahasiswa yang memperoleh nilai rendah diharapkan akan lebih memacu diri untuk memperolehnilai yang lebih tinggi. Bagi mahasiswa yang memperoleh nilai tinggidiharapkan dapat mempertahankan prestasi yang dicapai bahkan kalaudapat ditingkatkan.(6) Mempertahankan StandarPengukuran dan evaluasi dapat berguna untuk mempertahankanstandar penampilan yang diharapkan mahasiswa. Pengukuran danevaluasi tidak hanya sekedar digunakan untuk menilai mahasiswa, tetapi
M.E. Winarno Fakultas Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Malang9dapat juga untuk melihat sampai sejauh mana keberhasilan pengajarantelah tercapai. Dengan demikian bukan hanya menyangkut materi sajayang dievaluasi melainkan proses pengajarannya pun harus dievaluasisecara cermat. Evaluasi harus dilakukan dengan pengorganisasian yangbaik dan cermat, agar kegiatan yang dilakukan lebih efektif.(7) Melengkapi Pengalaman Pendidikan.Hasil evaluasi berguna bagi guru dan siswa untuk melakukanperbaikan. Berdasarkan hasil yang diperleh, dosen dapat belajar tentangdirinya dan tentang kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian guru tidakhanya mempelajari tentang kondisi siswa saja, melainkan juga dapatmenemukan informasi yang berguna bagi dirinya maupun bagi siswanya.Pengalaman yang diperoleh tersebut penting artinya untuk melengkapipengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Pengalaman tersebutdapat berupa ketepatan penggunaan metode mengajar atau aktifitas lainyang berguna bagi siswa.2. Prinsip-prinsip Pengukuran dan EvaluasiSuatu prinsip akan diperhatikan sebagai aturan yang akanmenuntun suatu kegiatan. Apabila seorang guru pendidikan jasmani inginberhasil dalam program evaluasi, maka guru tersebut harus tahu pastiprinsip-prinsip evaluasi. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah:(1) Program pengukuran dan evaluasi sesuai dengan filsafat hidupdan pendidikan.Prinsip pengukuran dan evaluasi tidak boleh bertentangan denganfilsafat hidup yang dianut dan berlaku pada masyarakat tertentu.Pengukuran dan evaluasi yang berlaku di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan harus selaras dengan Pancasila.(2) Pengukuran harus dilakukan secara obyektif
10Evaluasi Hasil Belajar PJOKObyektifitas sudah mulai diberlakukan sebelum suatu tes dilaksanakan, yaitu pada saat merencanakan sebuah evaluasi. Seorang gurupendidikan jasmani dalam memberikan nilai harus obyektif, nilai yangdiberikan kepada siswa harus didasarkan pada data-data yang diperolehdari hasil pengukuran sesuai dengan kondisi siswa.Bertolak dari sifat obyektif tersebut, maka tidak benar apabila adaguru pendidikan jasmani yang memberikan penilaian berdasarkan unsurunsur yang subyektif, karena hal tersebut akan mempengaruhi keabsahan dari penilaian itu sendiri, dimana penilaian tidak didasarkan padadata-data yang sebenarnya tetapi berdasarkan keinginan guru itu sendiri.(3) Evaluasi dilaksanakan sebelum, selama dan setelah prosesbelajar mengajarEvaluasi yang dilaksanakan sebelum berlangsungnya proses belajardan mengajar dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal yangtelah dimiliki siswa. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan nmetodepenyampaian, serta berguna untuk melakukan pengelompokan siswaberdasarkan kemampuan yang dimiliki.Evaluasi yang dilaksanakan selama proses belajar-mengajar,dimaksudkan untuk memberikan bantuan, apabila anak didik mengalamikesulitan dalam mengikuti pelajaran tertentu. Evaluasi yang dilaksanakanselama berlangsungnya proses belajar-mengajar dapat berfungsi sebagaimotivator bagi siswa yang tidak mengalami hambatan.Evaluasi yang dilaksanakan setelah berlangsungnya proses belajarmengajar dimaksudkan untuk menentukan tingkat kemajuan yang telahdicapai selama mengikuti pelajaran, yang pada akhirnya dapat digunakansebagai bahan pertimbangan dalam menentukan nilai setiap siswa.(4) Prinsip Kontinyuitas
M.E. Winarno Fakultas Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Malang11Evaluasi dan pengukuran harus dilaksanakan secara terus-menerusselama proses belajar-mengajar berlangsung, hal ini karena padadasarnya evaluasi mulai dilaksanakan sebelum, selama dan setelahkegiatan belajar-mengajarberlangsung. Prinsip kontinyuitasdalamevaluasi akan membantu memberikan data yang tepat (sebenarnya)tentang kemampuan siswa, yang nantinya akan membantu dalammenentukan nilai siswa.(5) Prinsip Menyeluruh (Komprehensip)Dalam memberikan evaluasi, aspek-aspek penting yang ada harustercakup secara keseluruhan. Dalam bidang pendidikan, aspek-aspektersebut meliputi: kognitif, afektif dan psikomotor (fisik). Dengan demikianketiga aspek tersebut harus menjadi pertimbangan bagi seorang gurudalam melakukan evaluasi.Komprehensip dapat diterjemahkan sebagai keseluruhan komponen penting dalam pengajaran harus masuk dalam evaluasi. Contoh;untuk matakuliah bolavoli, evaluasi yang dilakukan harus mencakup materiteori dan praktik. Untuk teori meliputi sejarah bolavoli, peraturanpermainan bolavoli, perwasitan bolavoli, teknik dasar dalam permainanbolavoli. Dan untuk tes praktik meliputi teknik dasar dalam permainanbolavoli yang terdiri dari: se
Penyusunan Instrumen Tes Keterampilan Olahraga, Penyusunan Tes Pengetahuan, Penyusunan Instrumen Sikap, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Evaluasi Hasil Belajar. Mudah-mudahan informasi yang disajikan dalam buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi guru pendidikan jas