Transcription

Milik DepdikbudTidak diperdagangkanPARIWISATA DAN PENGARUHNYATERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMIMASYARAKAT LOMBOK BARATOleh:Ora. Fadjria Novari MananDrs. Harl RadiawanOra. Poppy SavitriPenyunting :Samsidar, BA.D EPART EM EN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORA T JEND ERAL K EBUDAYAANDIREKTORAT S EJARAH DAN NILAI TRADISIONALPROYEK PENELITIAN PENGKAJIAN DAN PEMBINAAN NILAl-NILAI BUDAYA1993

PRAKATAKeanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruhIndonesia merupakan kekayaan bangsa yang perlu mendapat per hatian khusus. Kekayaan ini mencakup wujud-wujud kebudayaanyang didukung oleh masyarakatnya. Setiap suku bangsa memilikinilai-nilai budaya yang khas, yang membedakan jati diri merekadaripada suku bangsa lain. Perbedaan ini akan nyata dalam gagasan gagasan dan hasil-hasil karya yang akhimya dituangkan amrayadisekitamya.Berangkat dari kondisi di atas Proyek Penelitian, Pengkajian,dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya menggali nilai-nilai budaya darisetiap suku bangsa/daerah. Penggalian ini mencakup aspek-aspekkebudayaan daerah dengan tujuan memperkuat penghayatan danpengamalanPancasilaguna tercapainya ketahanan nasional dibidang sosial budaya.Untuk melestarikan nilai-nilai budaya dilakukan penerbitanhasil-hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada masya rakat umum. Pencetakan naskah yang berjudul Pariwisata danPengaruhnya Terhadap KehidupanSosial-Ekonomi MasyarakatLombok Barat, adalah usaha untuk mencapai tujuan yang di maksud.Tersedianya buku ini adalah berkat kerjasama yang baik antaraberbagai pihak, baik lembaga maupun perseorangan, seperti Direk torat Sejarah dan Nilai Tradisional, pemerintah Daerah, Kantorill

WilayahDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, PerguruanTinggi, Pimpinan dan staf Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pem binaan Nilai-Nilai Budaya, baik Pusat maupun Daee.randan parapeneliti/penulis.Perlu diketahui bahwa penyusunan buku ini belum merupakansuatu hasil penelitian yang mendalam, tetapi baru pada tahap pen catatan. Sangat diharapkan masukan-masukan yang mendukungpenyempumaan buku ini di waktu-waktu mendatang.Kepada semua pihak yang memungkinkan terbitnya buku ini,kami sam paikan terima kasih.Mudah-mudahan buku ini bermanfaat, bukan hanya bagi ma syarakat umum, juga para pengambil kebijaksanaan dalam rangkamembina dan mengembangkan kebudayaan nasional.Jakarta, Agustus 1993Pemimpin Proyedan PembinaivPenelitian, Pengkajian,Nilai-Nilai Budaya

SAMBUT AN DIREKTUR JENDERAL KEBUDA YAANDEP ARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAANPenerbitan buku sebagai salah satu usaha untuk memperluascakrawala budaya masyarakat merupakan usaha yang patut dihar gai. Pengenalan berbagai aspek kebudayaan dari berbagai daerahdi Indonesia diharapkan dapat mengikis etnosentrisme yang sempitdi dalam masyarakat kita yang majemuk. Oleh karena i tu kamidengan gembira menyambut terbitnya buku yang merupakan hasildari "Proyek Penelitian, Pengkajian dan Pembinaan Nilai-NilaiBudaya" pada Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, DirektoratJenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Penerbitan buku ini kami harap akan meningkatkan pengeta huan masyarakat mengenai aneka ragam kebudayaan di Indonesia.Upaya ini menimbulkan kesaling enalan clan dengan demikiandiharapkan tercapai pula tujuan pembinaan dan pengembangankebudayaan nasional kita.Berkat adanya kerjasama yang baik antarpenulis dengan parapengurus proyek, akhimya buku ini dapat diselesaikan. Buku inibelum merupakan suatu hasil penelitian yang mendalam, sehinggadi dalamnya masih mungkin terdapat kekurangan dan kelemahan,yang diharapkan akan dapat disempurnakan pada masa yang akandatang.v

Sebagai penutup saya sampaikan terima kasih kepada pihakyang telah menyumbangkan pikiran dan tenaga bagi penerbitanbuku ini.Jakarta, Agustus 1993Direktur Jenderal Kebudayaan4/)Prof. Dr. Edi Sedyawativi

KATA PENGANTARProyek lnventarisasi dan Pembinaan Nilai Budaya pada tahunanggarantiantelah melakukan beberapa kegiatan peneli 1992/1993dalamcakupansosialdan budaya di seluruh Indonesia.Salah satu kegiatan tersebut adalah kegiatan penelitian mengenaiPariwisata dan Pengarohnya terhadap Kehidupan Sosial-EkonomiMasyarakat di Lombok Barat.Dilatar-belakangi oleh ccpatnya perkembangan kepariwisataandi Indonesia, penelitian ini menelaah dampak pariwisata itu ter hadap kehidupan sosial-ekonomi penduduk. Dengan dipacunyaperkembangan kepariwisataanoleh pemerintah,bagaimanapunakan memberikan dampak terhadap masyarakat di sekitar objek objek, terlepas dari apakah itu dampak negatif ataupun positif.Dari sisi pemerintah perkembangan tersebut utamanya mengha rapkanbertambahnyapendapatan atau devisa negara, dimanapendapatan masyarakat juga akan meningkat, terutama masyara kat setempat di sekitar objek-objek wisata. Namun d(;lri sisi ma syarakatsetempat,hal yang diharapkan itu kadangkala tidakdirasakan, atau kalaupun ada, di sisi lainnya juga terasa adanya·ketimpangan atau perubahan yang sama sekali tidak diinginkanoleh mereka.Walaupun penelitian ini menekankan pada aspek sosial danekonomi, tetapi dalam pembahasan dan analisanya melihat pulaaspek-aspek penting lain seperti aspek budaya, aspek pendidikan,dan aspek lain yang saling berkaitan. Misalnya saja pemanfaatan.Peningkatan di bidang ekonomi akan berkaitan dengan latar bevii

lakang budaya dan pendidikan masyarakat. Bagaimana merekamengantisipasi kemajuan pariwisata di daerahnya dan juga bagai manamereka memanfaatkan peluang yang ada sesuai denganpola pikir dan nilai-nilai yang mereka anut.Dalam menyelesaikanbanyak dibantulaporanpenelitian ini, Tim penelitioleh berbagai pihak, terutama sewaktu kamiberada di lapangan. Oleh karena itu kami ingin memberikan ucap an terima kasih yang mendalam kepada ibu Sri, Kepala DinasKesenian Propinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram dan juga bapakParmanyangtelahmembantudalam penyebaran kuesioner.Se1anjutnya kami ingin pula menyampaikan ucapan terima kasihkepada Dewi, Endah, dan rekan-rekan lainnya dari Rinjadi DivingClub yang telah menemani kami selama berada di pulau Lombok.Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh respondenyang telah memberikan data dan informasi, baik melalui kuesi oner maupun melalui wawancara mendalam, yang sangat berhargabagi penelitian ini.Kami berharap semoga penelitian ini berguna bagi para pem baca, terutama yangbidang kepariwisataan.Jakarta, Januari 1993.viiitertarik atau yang berkecimpung dalam

DAFTAR ISitt"HalamanP RA K ATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iiiSAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDA Y AAN . . .vKATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .viiDAFT AR ISi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ixBAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . .···1. 2 Permasalahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .21.3 Tujuan . . . . . . . . . . . .31.4 Ruang Lingkup . . . . . . . . . . .4Metode dan Teknik Pengumpulan Data . . . .41.6 Jadwal Kegiatan . . . . . . . . . . .4BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN . . . .61.52.1Lokasi dan Keadaan Daerah . . . . . . . . . . . . . . .62.2Penduduk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .82 . 3 Pendidi kan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .92.4 Latar Belakang Budaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . .122 .5 Mata Pencaharian . . . . . . . . . . . . . . . . .1 42.6 Latar Belakang Budaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17BAB III OBJEK DAN PENGEMBANGAN PARIWISATADI LOMBOK BARAT . . . . . . . . . . . . . . . . .-.19ix

3.1 Potensi Obyek Wisata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .213.2 Potensi Pendukung Pariwisata . . . . . . . . . . . . . .35BAB IV PARIWISATA DAN PENGARUHNYA. . . . . .414.1 Pariwisata dan Kehidupan Sosial . . . . . . . . . . . .414.2 Pariwisata dan Perekonomian . . . . . . . . . . . . . .4.3 Pariw isata dan Perekonomian . . . . . . . . . . . . . .42.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN50. . . . . . . . . .55DAFfAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .61LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .66x.

BABIPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKepariwisataan akhir-akhir ini sering menjadi pokok pembica raan yang hangat di berbagai media massa, diskusi atau seminar,terutama perkembangan kepariwisataandinegara-negara yangsedang berkembang. Ada berbagai alasan mengapa hal itu terjadi.Pada umumnya negara-negara yang sedang berkembang memilikiasset wisata yang be aneka, terutama wisata alam dan budaya. Na mun demikian hal itu belum dikembangkan dengan maksimal k are na umumnya terbentur dengan kendala modal usaha. Baru pada de kade terakhir inilah hal tersebut mulai berubah dimana globalisasimelanda dunia sehingga modal asing dapat masuk ke negara negara tersebut untuk mengembangkanclunia kepariwisataan.Di lain pihak, adanya kecenderungan masyarakat di negara-negarayang telah maju untuk melakukan wisata yang kembali ke alam(back to nature). Mereka menganggap hal itu dapat dilakukan dinegara-negara yang sedang berkembang yang alamnya masih asli.Umumnya negara maju mengandalkan pendapatan negara darisektor industri, sedangkan negara yang sedang berkembang men dapatkan pendapatannya dari sektor pertanian yang notabenelingkungan alamnya belum tersentuh limbah-limbah industri dankerusakanlingkungan. Dalam perkembangan selanjutnya,ke pariwisataan di negara-negara yang sedang berkembang itu menjadiasset negara yang dapat mendatangkan devisa yang cukup besar.Perkembangan kepariwisataan di Indonesia pun mengalamikemajuan yang cukup pesat seperti negara-negara berkembang

lainnya di dunia. Pemerintah Indonesia sekarang ini sedang meng galakannya sehinggamenjadikomoditi yang ditawarkan padawisatawan mancanegara. Dengan demikian berarti pula bahwapendapatan negara tidak hanya mengandalkan dari sektor migassaja, tetapi juga non-migas. Penggalakkan pariwisata Indonesiasebenamya telah ditetapkan oleh presiden RI sejak tahun 1989yaitu dengan men etapkannya tahun 1991 sebagai Tahun Kunjung an Indonesia atau Visit Indonesia Year 1991 (VIY). Di tahun1991, yaitu pada saat Tahun Kunjungan Indonesia, wisatawanmancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 2,4 juta oranglebih (Jusuphadi Salmun, 1992). Angka ini sangat berarti sekalikarena merupakan peningkatan yang amat menjolok dibandingkantahun-tahun sebelumnya (tahun 1989 sekitar 1,6 juta orang dantahun 1990 sekitar 2,1 juta orang), walaupun pada tahun itu ter jadi perang teluk yang berpengaruh terhadap hampir seluruh pere konomian ca negara ke Indonesia, namun di wilayah Asean Indonesia bukanmerupakan pemegang peringkat teratas dalam menjaring wisata wan. Indonesia masih jauh sekali dalam hal menjaring wisatawandibandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Oleh karena itulahpemerintah sangat mengharapkan peningkatan jumlah wisatawanmancanegara pada tahun 1992, yaitu saat Visit Asean Year 1992.Banyak program di bidang pariwisata yang dimaksudkan untukmenggenjot kenaikan jumlah wisatawan mancanegara itu.Tidakterlepas dariprogrampemerintah dalam menjaringwisatawan mancanegara yang lebih banyak lagi, kita harus jugamelihat masyarakat Indonesia secara umum, terutama yang ber ada di daerah wisata dan orang-orang yang banyak berhubunganlangsung dengan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.Karena bagaimanapunhalsepertiyangkita hams mempertimbangkan berbagaidiungkapkanoleh James J. Spillane (198 7 :138-1141) bahwa pariwisata akan membawa berbagai hal yangmenguntungkan dan sekaligus yang merugikan. Walaupun sebenar nya, tujuan pemerintah, memajukan suatu daerah wisata tidaklainadalah untukkemakmuran dan peningkatanpendapatanmasyarakat di wilayah tersebut.1.2 PermasalahanObjek pariwisata Indonesia yang sudah sangat terkenal adalahBali. Daerah ini juga merupakan pintu masuk wisatawan dari luar2

negeri. Menurut Laporan Kapuslitbang Parpostel selama kurunwaktu Januari sampai Oktober 1991, wisatawan yang langsungmenuju ke Bali dari negara lain mencapai 463.563 orang ataumerupakan urutan kedua setelah Jakarta yang mencapai jumlah680.550 orang. Jumlah orang yang datang ke Bali tersebut belumtermasuk wisatawan domestik dan wisatawan asing yang singgahdulu di Jakarta atau tempat lainnya, baru kemudian pergi keBali.DariBali banyak sekali wisatawan yang melanjutkan per jalanannya ke pulau Lombok. Hal itu dapat dilihat dari jumlahpenerbangan Denpasar-Mataram yang acap kali penuh walaupuntelah ada sekitar delapan kali penerbangan setiap hari. Karenanyatidak mengherankan kalau jumlah wisatawan ke Lombok setiaptahun memperlihatkan peningkatan. Pada tahun 1990 tercatatsekitar 107 .000 orang wisatawan dan pada tahun 1991 sekitar117 .000 orang wisatawan yang datang ke pulau Lombok.Daerah wisata di pulau Lombok yang menjadi tujuan parawisatawan pada umumnya adalah daerah Lombok Barat memangtelah mempunyai sarana yang memadai sebagai objek wisata,sedangkandaerahlainnya masihdalamt raf pengembangan,terutama dalam kelengkapan sarananya.Perkembangan pariwisata di daerah Lombok Barat ini tentu nya berpengaruh pada masyarakat sekitarnya, baik secara langsungmaupun tidak langsung. Oleh karena itu amatlah manarik untukdilihat bagaimana masyarakat setempat menghadapi perkembang an itu, bagaimana mereka turut berpartisipasi di dalamnya, siapasaja yang dapat menangkap peluang-peluang di bidang pariwisata,dan sebagainya.1.3TujuanPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh asyarakatdiSenggigi, Lombok Barat. Dengan penelitian ini diharapkan dapatmenggambarkan pengaruh pariwisata dalam kehidupan masyarakatLombok Barat, terutama di bidang sosial ekonomi. Selain itudiharapkanakan muncul pula harapan dan pendapat merekatentang arah perkembangan pariwisata di daerahnya.3

1.4 Ruang LingkupRuang lingkup di sini dimaksudkansebagai suatu batasankerja untuk menggambarkan pariwisata dan pengaruhnya terhadapkehidupan sosial-ekonomi masyarakat Senggigi di Lombok Barat.Dengan demikian cakupan dalam penelitian ini adalah melihatatau menggambarkan kehidupan masyarakat Lombol Barat dalambidang sosial-ekonomi dalam rangka perkembangan pariwisata, danpangaruh pariwisata itu pada kehidupannya baik yang mengun tungkan maupun yang merugikan.·1. 5 Metode dan Teknik Pengumpulan DataPenelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan tidak hanyamenyajikan data yang bersifat kualitatif tetapi juga menyajikandata yang bersifat kuantitatif untuktatif.mendukung data-data kuali Dengan demikian, selain pedoman wawancara akan adapula kuesioner yang berisikan pertanyaan tertutup untuk men jaring data demografis, sosiografis, dan psikografis. Dari kuesionerdiharapkan juga akan terjaring pendapat mereka mengenai penga ruh perkembangan pariwisata di daerah ini dan harapan-harapanmereka, selain data mengenai identitas responden secara umum.Pengamatan terlibat atau observasi partisipasi dan wawancaradilakukan untuk mendapatkan pengertian dan gambaran nyatadari masyarakat yang sedang diteliti, sehingga hal-hal yang belumterungkap dari kuesioner dapat digambarkan lebih dalam darihasil wawancara. Sedangkan studi kepustakaan dilakukan untukmendapatkan dasar dan kerangka teoritis penelitian dan penulisannaskah selanjutnya.1.6 Jadwal KegiatanPenelitian ini dibagi dalam beberapa tahap yang dimulai padabulan Juli 1992 sampai bulan April 1993. Tahap pertama adalahtahap persiapan yang meliputi penulisan proposal,administrasi,keuangan, dan perijinan. Kemudian tahap studi kepustakaan yangmencakupTahappenyusunanketiga wawancara.penyebarankuesioner dan kemudian diikuti oleh observasi dan wawancara.Tahap keempat adalah pengolahan data baik kualitatif maupunkuantitatif, dan tahap terakhir adalah penulisan. Adapun tahapkegiatan penelitian secara lengkap adalah sebagai berikut :4

TahapJul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar AprPersiapanllllHl UIH mmmm 1111Studi KepustakaanPenelitian Lapangan1111 unmuw nullllDU -Pengolahan DataPenulisan1111 1111WI Wlllllllll1.7 Kerangka Dasar Laporan PenelitianBab 1 Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Pennasalahan1.3 Tujuan1.4 Ruang Lingkup1.5 Metode dan Teknik Penelitian1.6 Jadwal Kegiatan1. 7 Kerangka Dasar Laporan PenelitianBab 2Gambaran Umum Daerah Penelitian2.1 Pendahuluan2.2 Lokasi dan Keadaan Daerah2.3 Penduduk2.4 Pendidikan2.5 Mata Pencaharian2.6 Latar Belakang BudayaBab 3 Objek dan Pengembangan Pariwisata di Senggigi LombokBarat3.1 Potensi Obyek Wisata3.2 Potensi Pendukung PariwisataBab 4Pariwisata dan Pengaruhnya4.1 Pariwisata dan Kehieupan Sosial4.2 Pariwisata dan PerekonomianBab 5Analisa dan KesimpulanDaftar KepustakaanlndeksLampiran5

BAB IIGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN2.1 PendahuluanPulau Lombokdewasa ini tengah menjadi objek wisata yangberkembang pesat. Berbagai hal yang mendorong terciptanya situ asi seperti ini, antara lain yangpemerintahpaling utama adalah karena peranmengkampanyekan daerah ini. Pemerintah melaluiDirektorat Jenderal Pariwisata mempromosikan Lombok sebagaidaerah tujuan wisata(DIW) kepada wisatawan, terutama yangdatang ke Bali. Dengan demikian nampaknya pulau Lombok akandapat menjadi daerah wisata yang menonjol di wilayah IndonesiaBagian Timur (IBT).Kesungguhan pemerintah mengembangkan Lombok sebagaidaerahwisataterlihat dengan dibentuknya PT PengembanganPariwisata Lombok atau lebih dikenaldengan nama LombokTourism Development Corporation (LTDC). LTDC ini merupakansuatu program membentuk kawasan wisata seperti yang telah di lakukan di Bali, yaitu Bali Tourism Development (BTDC) dengankesuksesan mengembangkan wilayah Nusa Dua. LTDC direncana kan akan mengembangkan wilayah wisata di Lombok Tengah,tepatnya daerah sekitar kuta dan Tanjung Aan dengan Juas lebihdari I 200 hektar.Daerah wisata di pulau Lombok yang telah berkembang danbanyak dikunjungi wisatawan adalah daerah Lombok Barat, khu susnya Senggigi. Daerah ini sekitar tahun 1980 masih merupakankebun kelapa dan areal persawahan masyarakat di sekitarnya.6

Hanya ada beberapa keluarga saja yang benar-benar tinggal di dae rah Senggigi sebagai petani atau nelayan, selebihnya para pemiliktanah di Senggigi tinggal di beberapa desa di sebelah utara, timurdan selatannya. Pada saat itu telah ada sejumlah turis yang datangyang menyenangi petualangan dan mencari daerah pantai yang ma sih sepi, sehingga wisatawan yang datang 'ke Bali akhimya mulaitahu ada pantai indah yang masih perawan di pulau Lombok.Kemudian ada beberapa keluarga yang mulai menyewakan tempattinggalnya bagi wisatawan dengan kondisi yang sangat sederhana.Perkembangan pesat terjadi setelah PT Aerowisata membangunhotel berbintang tiga di desa Batu l.ayar, yaitu Senggigi Beach Ho tel. Sejak saat itulah penanam modal dari luar mulai memasukidaerahLombok untuk membeli tanah dan membangun hotelatau sarana wisata lainnya. Dalam kurun waktu yang singkat dae rah Senggigi menjadi daerah wisata yang ramai, yang kemudian ju ga merambat ke daerah-daerah sekitarnya seperti Batu Bolong,Gili Trawawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Harga tanah dehgancepat melambung tinggi, sehingga banyak penduduk asli yang men jual tanahnya mendadak menjadi kaya. Sampai saat penelitian inidilakukan, pembangunan sarana wisata masih berlangsung, dan ta nah-tanah yang telah dibeli dari penduduk telah dibenteng ataudipatok dan diberi papan nama perusahaan yang memilikinya.Pemandangan seperti itu terlihat hampir di sepanjang jalan yangmenyusuri pantai dimulai dari Ampenan terus ke utara.Sampai saat ini Kantor Direktorat Jenderal Pariwisata yangmempromosikan pulau Lombok sebagai daerah tujuan wisata telahmencetak brosur-brosur dan buku-buku untuk disebarkan kepadawisatawan (atau calon wisatawan). Di dalamnya tercantum tidakkurang dari 28 objek wisata di daerah Lombok dan Sumbawa yangcukup menarik dengan fasilitas yang memadai (brosur tahun 1991).Objek ·objek tersebut antara lain: Suranadi, Lingsar, Narmada, G.Pengsong, Pantai Segara, Batu Bolong, Senggigi, Pantai Sire, GiliAir, Meno & Trawangan, Teta Batu, Kutaraja/Loyok, Rungkang,Sukarere, Rambitan/Sade, LTDC resort, Mataram, Cakranegara,G. Rinjani, Penujak, Bangko-bangko, Silung Blanak, Rambanbia,Pulau Moyo, Pantai Maluk, Pantai Hu'u, Bima, Desa Maria, danSape. Objek tersebut cukup beraneka-ragam, tidak hanya objekwisata alam, tetapi juga objek wisata budaya.Dari sekian banyak objek wisata, memang daerah Senggigi me rupakan primadonanya pulau Lombok bersama tiga pulau di sebe-7

lah utaranya, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Glli Trawangan. Sara na dan prasarana di daerah-daerah wisata itu telah memadai sepertihotel, sarana jalan, telekomunikasi, restoran, penyewaan kendara an, dan sebagainya.2.2 Lokasi PenelitianPropinsi Nusa Tenggara Barat luasnya kurang lebih 20.789km2, yang terletak pada 115 46 Bujur ITmur, 116 28 Bujur Ba rat, 8 12 Lintang Selatan, dan 8 55 Llntang Selatan. Propinsiini terbagi atas 6 kabupaten, 59 kecamatan, dan 569 desa. Tigakabupaten terletak di pulau Lombok dan tiga kabupaten lainnyaterletak di pulau Sumbawa, Propinsi ini memiliki sekitar 99 pulaukecil yang terbesar di sekeliling kedua pulau besarnya, Lombokdan Sumbawa.Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa mewJliki beberapa per bedaan, diantaranya Pulau Sumbawa luasnya kurang lebih tigakali luas Pulau Lombok, namun jumlah penduduk Lombok lebihbanyak hampir tiga kali jumlah penduduk Pulau Sumbawa. Selainitu kesuburan tanahnya pun berbeda, tanah di Pulau Lombokrelatif lebih subur dibandingkan dengan tanah di Pulau Sumbawa.Pulau Sumbawa berkondisi tanah lebih kering dan lebih panasdengan dataran rendah yang lebih luas. Kesuburan tanah di PulauLombok mungkin banyak dipengaruhi oleh adanya gunung berapi,Gunung Rinjani, yang m emberi banyak sumber air lembahnya.Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Pulau Lombok denganketinggian sekitar 3.726 meter di atas permukaan air laut.Pulau Lombok secara administratif pemerintahan terbagi atastiga kabupaten, Kabupaten Lombok Barat, Tengah, dan Timur.Pintu masuk ke pulau ini dapat menggunakan jalur laut atauudara. Bandar Udara Selaparang di Kota Mataram telah dapatdidarati oleh pesawat-pesawat yang cukup besar, dan juga pener bangan domestik dari pelabuhan udara ini ke kota-kota besar lain nya di Indonesia telah banyak. Sedangkan jalur laut adalah BandarLaut Lembar di sebelah barat dan Labuhan Lombok di sebelahtimur.Jalur laut sebelah barat, yaitu jalur Bali dan Lombok,merupakan jalur lautyang ramai dengan frekuensi pelayaranferry yang cukup t inggi karena banyak pake't travel di Bali me masukkanLombok sebagai tujuan wisatanya karena sekaligusdapat meni kmati keindahan laut. Belakangan ini telah ada hy drofoil yang menghubungkan Bali dengan Lombok dengan wakt u8

relatif singkat, sekitar 2 jam perjalanan. Sarana ini ditujukankhusus untuk para wisatawan yang berkunjung ke Lombok untukmenikmati keindahan laut dengan kondisi perahu yang nyamandan tergolong mewah. Karena itulah biaya perjalanannya puntergolong mahal sekitar US 25.00 atau sekitar Rp. 60.000, 00.Selanjutnya sarana transportasi darat secara umu rn berkondisibaik,terutama yang menujudaerah-daerahwisata dan jalanyang menghubungkan pelabuhan di wilayah barat dan timur.Kendaraan umum yang menghubungkan Kota Matararn dengankota-kota kecil pun telah banyak.Lokasi Kabupaten Lombok Barat secara tepat adalah 115 46Bujur Timur, 116 28 Bujur Barat, 8 12 Lintang Selatan, dan8 55 Lintang Selatan. Secara geografis kabupaten ini berbatasandengan Laut Jawa di sebelah Utara, Samudera Indonesia di sebelahSelatan, dan Kabupaten Lornbok Tengah dan Lombok Timur disebelah Timur. Berbatasan dengan Propinsi Bali di sebelah BaratIbukotaPropinsi Nusa Tenggara Timur, Mataram, terletak dikabupaten ini. Kabupaten ini terdiri atas 12 kecamatan, tigadiantaranyaberadadi bawahpengawasan Kota Adrninistratif(Kotif) Matararn. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah SekotongTengah, Garung, Labuapi, Kediri, Narmada, Gunungsari, Tanjung,Gangga, Bayan, Arnpenan, Matararn, dan Cakranegara.2.3 PendudukSeperti telah diutarakan di rnuka bahwa jurnlah pendudukyang berrnukirn di Lombok lebih banyak dibandingkan denganSumbawa. Pesatnya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah,terutarna di bidang pariwisata sekitar tujuh tahun terakhir, jugamem acu pertambahan penduduk yang disebabkan oleh rnigrasidari berbagai wilayah di Indonesia, terutama Jawa dan Bali. Me nurut catatan tahunbupatenLornbok1990 (Monografi Lornbok Barat) di Ka Barattercatatjurnlah penduduksebanyak859.549 orang, yaitu 427.536 orang laki-laki dan 432.013 orangperernpuan. Pada tahun sebelurnnya, yaitu tahun 1989 jurnlah nya mencapai 763.076 orang, dengan 374.127 orang laki-lakidan 388.949 orang perernpuan. Dengan demi kian mernang terlihatjelas kenaikan jumlah penduduk sebanya k 96.4 73 orang dalamjangka waktu setahun. Menurut data dari Monografi LornbokBarat tahun 1990, laju pertllmbuh an penduduk di daerah ini padakurun waktu 1971 - 1980 mencapai angka 2,80, pada tahun9

1980 - 1985 rnengalarni penurunan yaitu 2,21, dan pada kurunwaktu terakhir ini, yaitu 1980 - 1990 meningkat lagi 2, 75 (tabel1 ).TABEL 1Jumlah Pcnduduk Kabuparen Lombok Baratmenurut Kecamatan dan J enis KelaminTahun 1990KecamatanLaki-lakiPerempuanJumlahSekotong Tengah25.02725.20350.230Ge rung37.13338.62975.762Labuapi21.35422. 06243.416Kediri32. 26.75626.66353.419Ba yan21.20021.06042.260Ampen negara41.08942.18483.273427.536432.013859.549Ju m l a hSumber: Monografi Kabupaten Lombok Barat, 1990.Data yang cukup mengejutkan adalah angka mengenai pen duduk yang tinggal di kota dan di pedesaan. Menurut basil sensuspendudukpada tahun 1980 diLomb ok Barat 33 ,25% orangtinggal di perkotaan dan 66, 75% tinggal di pedesaan. Tetapi padatahun 1990 orang yang tinggal di perkotaan mengalami kena ikandalam jumlah, yaitu 36.39%, sedangkan yang tinggal di pedesaanmengalami penurunan, yaitu 63,61%. Tentu saja dengan melihatangkataantersebuttelahnampaknyaterjad idiarus urbanisasi kedaerahperko Lombok Barat. Masyarakat Lombok dipedesaan mulai datang dan bermukim di pusat-pusat kegiatanekonomi di daerah perkotaan dan daerah lainnya seperti objek objek10wisata, pusat kerajinan(industri kecil), dan sebagainya.

Di daerah wisata Senggigi yang terletak di Desa Batu LayarKecamatan Gunugsari, jumlah penduduknya tahun 1991 sekitar8.906 jiwa atau 2.103 Kepala Keluarga (KK). Jumlah pendudukini selalu berubah dari tahun ke tahun, baik karena kelahiran danke matianmaupun karena migrasi, terutama karena datangnyaimigran dari berbagai kota di pulau l.ombok dan juga daerahIndonesia lainnya (Tabel 2.).TABEL 2.Ju mlah Penduduk Desa Batu Layar (Senggigi)menurut Kelompok Umur dan Jenis KelaminJen is Kelamin0-45-910. 1415. 1920. 242! . 2930. 3435. 3940-4445. 4950. 54so 61.484944695799868483582332319320534Sumber : Potensi Desa Batu Layar. 1991.Dalam penelitian ini sebanyak 98 orang penduduk di daerahSenggigi dijadikan responden dalam pengisian angket pendapatyang bersifat kuantitatif. Dari jumlah responden itu 90 orangdiantaranya laki-laki dan sisanya perempuan.Sedangkan kalaudilihat dari kelompok umur responden, kelompok usia produk tif merupakan responden yang terbanyak, yaitu kelompok usia26-35 tahun sebanyak 44 orang atau 44,90% dan kelompokusia 15-25 tahun sebanyak 31 orang atau 31,63 % (Tabel 3.).TABEL 3.Usia RespondenUsia00. Abstain0. 1 Di bawah 15 tahun02. Antara 15-25 tahunJumlah1031Persentase1,020,0031,6303. Antara 26-35 tahun4444,9004. Antara 36-45 tahun1414,2 905. Antara 46-5 5 tahun88,1606. Antara 56-65 tahun00,0007. Di atas 66 tahun00,00"98100.00Jumlah11

2 .4 PendidikanPenyelenggaraan pendidikan di Pulau Lombok tidak hanyadilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga peran serta swastatelah terlihat pada beberapa tahun belakangan ini. Sarana-saranapendidikan yang dikelola oleh pihak swasta telah banyak ber munculan. Sebanyak 81 buah sekolah swasta dengan jumlah muridmencapai 8.983orangdi KabupatenLombok Barat. Hampirseluruh ke camatan di Kabupaten Lombok Barat ini telah me miliki sekolah dasar lebih dari satu buah, kecu ali KecamatanSekotong Tengah yang belum memiliki sekolah dasar.Dernikianpula halnyadengan pendidikan menengahdankejuruan. Sekolah Menengah Tingkat Pertama telah ada 63 buah,30 diantaranya berstatus sekolah negeri dan sisanya 33 buahmerupakan sekolah swasta. Sedangkan Sekolah Menengah Atassebanyak 33 buah, 26 diantaranya sekolah swasta dan 7 buahsekolah negeri. Untuk jenis sekolah kejuruan di kabupaten inicukup lengkap terwakili, misalnya saja telah ada Sekolah Teknik(ST), Sekolah Guru Olahraga (SGO), Sekolah Teknik Menengah(STM), dan lain-lain.Berbagai jenis pendidikan tinggi telah ada di Pulau Lombokini, termasuk pendidikan kejuruan dan pendidikan tinggi yaituUniversitasMataram. dengan jumlahmahasiswa sekitar 6.000orang. Dengan demikian nampaknya sarana pendidikan di PulauLombok ini telahpertumbuhanpenambahancukup lengkap walaupun nampaknya bangitudisadaridiperlukanpula bahwauntuk pendidikan tinggi, yaitu Universitas Mataram, belum me milikifakultas dan jurusanuniversitasdipropinsilain.yang beragam seperti universitas Sampai tahun 1991tercatat adal ima fakultas utama yang menghasilkan sarjana (S 1) di univer sitas tersebut, yaitu Fakultas Ekonomi, Hukum, Pertanian, Pe ternakan, dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sedangkan pro gram diploma dihasilkan untuk bidang Matematika, Bahasa Indo nesia,Bahasa Inggris, Biologi, dan Pendidikan Moral Pancasila.Walaupun sarana pendidikan telah meningkat dengan pesat,namun daya serap dan kemampuan orangtua untuk menyekolah kananaknya,belumbegitumenggembirakan.Masih banyakorang buta huruf dan anak-anak yang belum diseko

lain adalah untuk kemakmuran dan peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut. 1.2 Permasalahan Objek pariwisata Indonesia yang sudah sangat terkenal adalah Bali. Daerah ini juga merupakan pintu masuk wisatawan dari luar 2 . negeri. Menurut Laporan Kapuslitbang Parpostel selama kurun . sosiografis, dan psikografis. Dari kuesioner