Transcription

STRATEGI RENCANA AKSI EMPLOYER BRANDING DALAMMEDIA SOSIAL INSTAGRAM AKUN @KAMI.UNILEVER DARI PT.UNILEVER INDONESIA, TBKVerent Lie1Dyah Nurul Maliki, S.Pd., M.SiABSTRACTEvery company always wants to get a good image or image. The success of a companydepends on branding that is managed by human resources properly. Thus, the company musthave the ability to promote to the audience through the right media and the right strategy. Ashas been done by Unilever, namely establishing employer branding on Instagram social mediawith a target of fresh graduates. Of course, the communication strategy must be focused on thetarget. The research used the concept of employer branding action plan strategy by Linda LePhan. While the research method is descriptive qualitative research, researchers use thismethod to see the strategy for employer branding action plans. Assessment strategy, looking atthe company's assessment of the community. Goal setting strategy, looking at the goals ofemployer branding. The strategy describes steps, looking at the tactics used to achieve goals.Measurement strategy, measuring the tactics that are carried out. Strategies for improvement,see the formation of further tactics to improve employer branding.Keywords: Action Plan Employer Branding Strategy, Instagram, Social Media,kami.unilever, UnileverABSTRAKSetiap perusahaan selalu ingin mendapatkan citra atau image yang baik. Kesuksesansuatu perusahaan bergantung pada branding yang dikelola sumber daya manusia secara baik.Dengan demikian, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mempromosikan kepada parapenonton melalui media yang tepat dan strategi yang tepat. Sebagaimana yang dilakukan olehUnilever yaitu membentuk employer branding pada media sosial Instagram dengan target freshgraduate. Strategi komunikasi yang dilakukan tentu saja harus tertuju pada target. Dalampenelitian digunakan konsep strategi rencana aksi employer branding oleh Linda Le Phan.Sedangkan metode penelitian adalah penelitian kualitatif deksriptif, peneliti menggunakanmetode ini untuk melihat strategi rencana aksi employer branding. Strategi penilaian, melihatpenilaian perusahaan pada masyarakat. Strategi penetapan tujuan, melihat tujuan employerbranding. Strategi menguraikan langkah, melihat taktik yang dilakukan untuk mencapai tujuan.Strategi pengukuran, mengukur taktik yang dilakukan. Strategi peningkatan, melihatpembentukan taktik selanjutnya untuk meningkatkan employer branding.Kata Kunci: Strategi Rencana Aksi Employer Branding, Instagram, Media Sosial,kami.unilever, Unilever.1Program Studi Ilmu Komunikasi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jl. Yos Sudarso Kav.87, Sunter, Jakarta Utara 14350. Telp: (021) 65307062. [email protected]

PendahuluanCitra juga merupakan salah satu asetyang penting dari suatu perusahaan. Citrapositif juga diyakini sebagai sukses yangberkelanjutan. Citra yang baik berartimasyarakat(khususnyakonsumen)mempunyai kesan positif terhadap suatumerek atau organisasi, sedangkan citrayang kurang baik berarti masyarakatmempunyai kesan yang negatif. Citramerek tersebut didapatkan dari khalayakdan para stakeholders.Perusahaan sendiri mempunyai 2stakeholders yaitu stakeholders internaldan stakeholders eksternal. Stakeholdersinternal yaitu perusahaan dan karyawanpada perusahaan, sementara stakeholderseksternal yaitu konsumen, negara,pemerintah, regulasi, dan pihak lain diluarperusahaan. Dari kedua stakeholderstersebut, yang lebih penting dikembangkanterlebih dahulu agar membantu perusahaanbertumbuh dengan baik yaitu stakeholdersinternal terutama pada sisi para karyawan.Citra dapat tercermin melalui semua aspekyang terdapat di dalam organisasi. Berbagaicara dilakukan oleh perusahaan untukmenjaga citra perusahaan, komunikasi yangdilakukanterhadapcustomerdanstakeholders merupakan salah satu carayang digunakan, juga dengan an citra perusahaan yang baik)kepada calon kandidat karyawan agartertarik untuk melamar kerja ke perusahaantersebut dengan cara mengeluarkan“aroma” perusahaan yang unik. Employerbranding dapat diketahui oleh parastakeholder melalui media yang dipakaioleh perusahaan tersebut. Pemilihanchannel atau saluran media yang tepat,sesuai, efektif dan efisien agar dapat sampaidengan tepat sasaran kepada khalayak ataustakeholders yang ingin dituju. Berbedatujuan khalayak, berbeda juga pilihanmedia yang akan digunakan nantinya.Sekarang semua orang sudahberalih kepada media baru (new media)yaitu media online berbasis telekomunikasidan multimedia (komputer dan internet).Media online berupa blog, website, e-mail,adword dan yang paling banyakpenggunanya yaitu media sosial. Mediasosial juga terdapat banyak sekaliprogramnya, yaitu berupa, Twitter,Instagram, Facebook, Youtube, LinkedIn,dan lainnya.MenurutAtmoko(2012:10),Instagram adalah sebuah aplikasi daritelepon genggam yang khusus untuk mediasosial yang merupakan salah satu darimedia digital yang mempunyai fungsihampir sama dengan twitter, namunperbedaannya terletak pada pengambilanfoto dalam atau tempat untuk berbagiinformasiterhadappenggunanya.Instagram juga dapat memberikan inspirasibagi penggunanya dan juga dapatmeningkatkankreativitas,karenaInstagram mempunyai fitur yang dapatmembuat foto menjadi lebih indah, lebihartistik dan menjadi lebih bagus. Maka dariitu, sekarang semua perusahaan-perusahaansudah beralih menggunakan media berbasisinternet dan yang paling dimanfaatkan yaitumedia sosial untuk angan perusahaan.Menurut Jia Wertz (2019, diaksespada 19 April 2020), ada 4 strategibranding yang harus dilakukan olehperusahaan pada tahun 2020, antara lain:(1) branding harus membawa dampakkepada pelanggan, karyawan dan karyawanyang kompeten, (2) keterjangkuan tidakselalu menjadi jawaban lagi, (3) CEO(Chief Executive Officer) atau pemilikperusahaan harus membangun personalbranding dan (4) pentingnya ada pemberiankembali (donasi). Dapat dilihat bahwa,sekarang banyak sekali perusahaan yangsangat beragam dengan berbagai kategori,

dari start-up hingga perusahaan besar yangsudah mapan, sehingga akibatnya banyaksekali rintangan yang dilewati untukmenarik karyawan yang bertalenta.Terkait dengan penjelasan diatas,PT. Unilever Indonesia, Tbk (Unilever)menjadi salah satu perusahaan besar danterkenal di Indonesia yang memiliki citrayang positif bagi para khalayaknya melaluiproduk dan brand yang dimilikinya.Walaupun sudah terkenal dengan citrapositifnya, Unilever tetap mempertahankancitra yang dimilikinya agar tidak terlampauieksistensinyadenganperusahaanperusahaan besar lainnya dan perusahaanperusahaan start up. Cara untukmempertahankan citra Unilever yaitudenganmemperbaharui(up-to-date)produk dan brand yang sudah ada, selain itujuga dapat melakukan publikasi employerbrandingdengantujuanuntukmemperkenalkan kepada generasi baruyang berstatus fresh graduate.EmployerbrandingUnileverdipublikasikan melalui Instagram, yaitudengan akun @kami.unilever. Publikasimelalui media sosial Instagram yaitudengan tujuan dapat menjangkau anakmuda fresh graduate yang lebih melihatmedia online dibandingkan mediakonvensional. Dimana fresh graduate saatini adalah Generasi Milenial yang hidupnyatidak akan jauh dari media sosial khususnyaInstagram. Oleh karena itu, peneliti inginmeneliti meneliti employer brandingPerusahaan Unilever di Instagram denganterapan dari strategi rencana aksi employerbranding menurut Linda Le Phan. Makajudul penelitian yang akan digunakanadalah “strategi rencana aksi employerbranding dalam media sosial instagramakun @kami.unilever”Pada penelitian ini yang menjadirumusan masalah adalah Bagaimanastrategi rencana aksi employer [email protected] tujuan daripada penelitian ini,terdapat lima tujuan yaitu untukmengetahui strategi penilaian, strategipenetapan tujuan, strategi tahapanmenguraikan langkah, strategi pengukuran,dan strategi penginkatan pada PT. r.Konsep Employer BrandingWilliam Tincup, Presiden diRecruiting Daily (Dalam Ben Slater, 2020,diakses pada Mei 2020), menyatakanbahwa employer branding adalah identitasperusahaan, employer brand adalahkeunikan yang dimiliki oleh perusahaan.Apapun yang membentuk perusahaanmenjadi sesuatu yang berbeda, apapun yangmembentuk perusahaan lebih terlihat unik.Lalu employer branding, didefinisikansebagai kemampuan perusahaan untukmembedakandanmempromosikanidentitas kepada sekelompok kandidattertentu yang ingin melamar ke perusahaantersebut. Branding selalu menjadi alat intibagi pemasar yang ingin memenang hatidan pikiran konsumen. Faktanya bagian inimenjadi bagian yang sangat penting daribagian ketertarikan yang menunjukkanpengaruh pemasaran terhadap a Le Phan (2019) mengatakanmemiliki rencana tindakan employerbranding untuk menjadi standar baru untukperusahaan yang sedang berkembang,dengandemikianakanmembantuperusahaan terlihat baik di hadapan calonpekerja potensial dan menampilkanperusahaan dalam pandangan terbaiksebagai pemberi kerja. Phan (2019)menyatakan ada 5 strategi rencana aksiemployer branding, sebagai berikut.Strategi penilaian (assess strategy),ketahuilah nilai employer brand saat ini.Ajukan pertanyaan yang dapat membantuperusahaan menentukan apa yang akanberjalan baik dan area mana yangmembutuhkan fokus penuh selama 12 bulan

ke depan dalam hal menetapkan rencanatindakan employer branding. Contohpertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: (1)perusahaan: (1) Apakah perusahaan ada dimedia sosial?, (2)Apakah perusahaan sudahmengaktifkanakunpekerjauntukmemberikan ulasan?, (3) Bagaimanareputasi perusahaan? (4) Bagaimana nilaiemployee engagement perusahaan?, (5)Berapa tingkat referensi pekerja?, (6)Berapa tingkat penerimaan penawaran yangdiberikan dari perusahaan? (7) Apakahdepartemen perekrutan (human resources)memiliki akun media sosial dan halamanweb (website) yang terpisah?Strategi Penetapan Tujuan (SeatGoals Strategy), pada saat menetapkantujuan, bentuk tujuan tersebut agar tetapdapat diukur. Kebutuhan bisnis seperti apayang dapat dibantu oleh employerbranding. Ambil beberapa kebutuhantersebut dan terjemahkan kepada tujuanemployer branding. Pikirkan tentangkebutuhan bisnis perusahaan saat ini danarea peningkatan umum untuk menentukandi mana perusahaan ingin melihatpeningkatan perusahaan dalam 12 bulanatau setahun. Kemudian, ambil beberapakebutuhan tersebut dan terjemahkan kepadatujuan employer branding.Strategi Tahapan MenguraikanLangkah (Outline Steps Strategy), putuskantindakan yang akan diambil dan uraikansehingga semua orang di tim selaras denganlangkah berikutnya. Bentuk garis besarrencana Langkah-langkah yang ingindiambil. Rencana tersebut harus mencakuptujuan, indikator kinerja utama, Tindakanspesifik, jadwal, dan pihak yangbertanggung jawab.Strategi Pengukuran (MeasureStrategy), putuskan apa yang butuh diukurdan punya kejelasan bagaimana cara untukmengukurnya.Berusahalahuntukmenetapkan tujuan dan menguraikanrencana tindakan employer branding(dalam dua langkah sebelumnya) akanmenjadi pemborosan total, jika perusahaanjuga tidak secara konsisten mengukurkemajuan dari waktu ke waktu. Lakukan inidengan membuat dokumen terpusat untukmembantu melacak indikator kinerja utamasecara real time, menunjuk seseorang (ataubeberapa orang) untuk memiliki pelacakanKPI (Key Performance Indicators), danmenggabungkan diskusi metrik ini kedalam grup kerja reguler dan rapat.Strategi Peningkatan (ImproveStrategy), mudah untuk mengukur danmembuat laporan, tetapi selalu lupa untukdilakukan. Setiap diskusi tentang KPI harusdifokuskan untuk menjawab pertanyaan ini:"Apakah yang kami lakukan berhasil?"Misalnya, jika tanggal 31 Desember danperusahaan telah menerapkan setiaptindakan dalam rencana, tetapi waktu untukmengisi menjadi lebih lama dan bukannyalebih pendek, ada sesuatu yang tidakberfungsi.Mungkininginmempertimbangkan untuk melakukananalisis akar masalah untuk mendapatkandasarnya.Employer Branding di InstagramTalention (2020), dalam buku“Build, Measure and Improve YourEmployer Branding” menjelaskan carauntuk membangun employer branding diInstagram: (a) Berikan wawasan tentangkehidupan kerja pada sehari-hari, (b)Membagikan personalitas perusahaan, (c)BUktikan sebarapa beasar dedikasi pekerjapada perusahaan, (d) Mempresentasikanbudaya perusahaan. Selain keempat haldiatas, Talention (2020) menambahkanbeberapa hal penting yaitu: (a) prinsip“kualitas lebih penting daripada kuantitas”,(b) jangan meremehkan teks kecil yangditambahkan ke gambar, gunakan hastaggdan tautan untuk menarik perhatian lebihlanjut ke diri sendiri, (c) bersikaplahhumoris dan cobalah hal-hal baru, (D)pikirkan username Instagrram perusahaan.Metode PenelitianSubjek penelitian dalam penelitian iniadalah proposal employer branding

@kami.unilever dari PT. vosFoyer MitraKreatif (pra-produksi), konten [email protected] branding yang diunggah selamabulan Desember 2019 (produksi), danlaporan bulanan pada bulan Desember 2019(pasca produksi).Jenis Data1.Data PrimerDalam penelitian ini, data primermerupakan wawancara dari IndriarniPramaningrum yang menjabat sebagaiemployerbranding&talentacquisition dari Unilever Indonesiadan wawancara dari William Sudhanaselaku pembuat proposal employerbrandingInstagramUnileverIndonesia dari tukmeningkatkan branding dari UnileverIndonesia untuk target penonton, terutamafresh graduate melalui strategi online agardapat menarik lebih banyak talenta mudauntuk bergabung pada Unilever Indonesia.Untuk memperkaya penelitian dan analisis,Peneliti akan mewawancarai dua orang timemployer branding dari Unilever dari pihakUnilever yaitu Indriarni Pramaningrum dandari pihak vosFoyer yaitu William Sudhanasebagai pembuat proposal employerbranding Instagram @kami.unilever.2. Data SekunderData sekunder bersifat melengkapidata primer. Data sekunder dalampenelitian ini diperoleh dari subjekriset, yaitu konten di media sosialInstagram @kami.unilever, proposalemployer branding, laporan bulanDesember 2019, dan rencana konteninstagram @kami.unilever.Desain PenelitianTeknik Pengumpulan DataPenelitian ini menggunakan metodekualitatif. Menurut Sugiyono (2012:13)metode kualitatif digunakan untukmendapatkan data yang mendalam, yaitudata yang mengandung makna. Maknaadalah data yang sebenarnya, data yangpasti merupakan suatu nilai di balik datayang tampak. Oleh karena itu dalampenelitian kualitatif tidak menekankan padageneralisasi, tetapi lebih menekankan padamakna.Dalam penelitian ini terdapat duateknik pengumpulan data yang diguanakan.Tenik yang pertama adalah observasipartisipasi aktif, yaitu dengan melihatkegiatan sehari-hari orang yang sedangdiamati. Maka data yang diperoleh akanlebih lengkap, tajam, dan sampaimengetahui pada tingkat makna dari setiapperilaku yang nampak.Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah kualitatif deskriptif.Menurut Nugrahani (2014: 96) penelitiankualitatif deskriptif memusatkan padakegiatan yang berhubungan yang terjadipada realita. Data yang dikumpulkanterutama berupa kata-kata, kalimat, ataugambar yang memiliki makna dan mampumemacu timbulnya pemahaman yang nyatadaripada sekedar angka atau frekuensi.Untuk mendukung penyajian data maka,peneliti perlu untuk menekankan catatandengan deskripsi kalimat yang rinci,lengkap, mendalam yang emnggambarkansituasi yang ammelakukanwawancara, peneliti perlu mendengarkansecara teliti dan mencatat apa yangdikemukakanolehnarasumber.Narasumber yang peneliti wawancaraiadalah Indriarni Pramaningrum yangmenjabat sebagai employer branding &talent acquisition dari Unilever Indonesiadan wawancara dari William Sudhanaselaku pembuat proposal employerbranding Instagram Unilever Indonesiadari vosFoyer. Peneliti melakukanwawancara dengan narasumber.

Teknik Analisis DataMiles and Huberman dalamSugiyono (2008: 237), megemukakanaktivitas dalam analisis data kualitatif harusdilakukan secara terus menerus sampaituntas, sehingga datanya sudah jenuh.Analisis data dalam penelitian inidilaksanakan pada saat pengumpulan datadalam periode tertentu. Pada saatwawancara, peneliti sudah melakukananalisisterhadapjawabanyangdiwawancarai. Apabila jawaban yangdisampaikan oleh orang yang diwawancaraiatau narasumber setelah dianalisis dirasakurang memuaskan, maka peneliti akanmelanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahaptertentu sehingga diperoleh data atauinformasi yang lebih kredibel.1.Pengumpulan DataPada analisis model pertamadilakukan pengumpulan data hasilwawancara, dan berbagai dokumenberdasarkan kategorisasi yang sesuaidengan masalah penelitian yangkemudian dikembangkan penajamandata melalui pencarian data selanjutnya.2. Reduksi DataReduksi data adalah suatu kan,membuang data yang tidak perlu danmengorganisasi data dengan carasedemikian rupa sehingga simpulanfinal dapat ditarik dan diverifikasi(Miles dan Huberman, 2007: 16).Menurut Mantja (dalam Harsono, 2008:3. Penyajian DataMenurut Miles dan Huberman(Sugiyono, 2017: 249), yang seringdigunakan untuk menyajikan datadalam penelitian kualitatif adalah teksyangbersifatnaratif.Denganmenyajikan data berupa teks yangbersifatnaratif,makaakanmemudahkan peneliti untuk memahamiapa yang terjadi dan merencanakankerja selanjutnya berdasarkan apa yangtelah dipahami tersebut. Selanjutnya,disarankan dalam melakukan penyajiandata, selain dengan teks yang naratif,juga dapat berupa grafik, matrik, dannetwork (jejaring kerja).4. Penarikan KesimpulanMenurut Miles, dan Huberman(Sugiyono, 2017: 252) kesimpulanawal yang dikemukakan masih bersifatsementara, dan akan berubah jika tidakditemukan bukti kuat yang mendukungtahap pengumpulan data berikutnya.Namun, jika kesimpulan yangdikemukakan pada tahap awal,didukung oleh bukti yang valid, dankonsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, makakesimpulan yang dikemukakan sangatkredibel.Pada konteks ini, peneliti [email protected] semata, tetapi setelahwawancara dilakukan, peneliti jugaakan melihat seluruh bukti konkret lainmengenai strategi employer [email protected]. Dengan demikiankesimpulan dalam penelitian kualitatifmungkin dapat menjawab rumusanmasalah yang dirumuskan sejak awal,namun mungkin juga tidak, karenaseperti yang telah dikemukakan, bahwamasalah dan rumusan masalah dalampenelitian kualitatif masih bersifatsementara dan akan berkembangsetelah penelitian berada di lapangan.Hasil dan PembahasanHasil dari penelitian ini, penelitimenggunakan analisis strategi employerbranding oleh Linda L Phan (2019) yangmembagi menjadi 5 tahapan strategi yaitustrategi assess, strategi set goals, strategioutline steps, strategi measure, dan strategiimprove.

Strategi pertama yaitu strategipenilaian. Menurut Phan (2019), strategipertama ini berupa penilaian masyarakatterhadap perusahaan. Penilaian tersebutmencakupi beberapa hal. Penilaian yangpertama yaitu berupa penilaian dari mediasosial perusahaan. Dari analisis diatas,Unilever sudah memiliki akun instagramUnilever Indonesia yaitu @unileveridn,tetapi instagram tersebut bersifat korporatdan tidak menginformasikan tentangemployer branding Unilever Indonesia.Divisi employer branding juga tidakmempunyai kuasa untuk mengelolainstagram @unilever.idn. Penilaian keduayaitunilaiemployeeengagementperusahaan Unilever Indonesia.Hasil analisa dari penilaian keduaini yaitu, bahwa employee engagementUnilever Indonesia berdasarkan dariindikator Universum Survei. Dari hasilsurvei ini, dapat diketahui apakah Unilevermasuk dalam kategori employer of choicepara fresh graduate. Jika Unilevermendapatkan employer of choice peringkatpertama, berarti para fresh graduate inginmelamar ke Unilever, sehingga Unilevermendapatkan employee engagement yangbagus. Universum survei ini juga berkaitandengan hasil penilaian ketiga yaitu reputasiperusahaan. Reputasi perusahaan sangatbergantung kepada Universum Survei,karena pada Universum Survei ini dibagimenjadi 10 Job Characteristic. JobCharacteristic ini selalu berubah setiaptahun seiring berjalannya waktu dankebutuhan masyarakat yang berkembangsetiap tahunnya. Pada Universum Surveitahun 2019, Unilever berada di posisi keempat pada total group, dan mempunyaireputasiburukpadakarakteristikdiantaranya benefit dan flexibility.Lalu, masih banyak persepsipersepsi yang masih tersebar bahwaperusahaan korporat tidak fleksibelkerjanya dan sangat senioritas. Hasil surveiinimenyatakanbahwaUnilevermempunyai reputasi yang tidak baik.Penilaian selanjutnya yaitu dari situs mediasosial khusus departemen perekrutan danhalaman web yang terpisah. Hasil analisisdari penilaian ketiga yaitu media sosialkhusus departemen perekrutan sudah adayaitu berupa Linkedin Unilever, tetapiLinkedin ini khusus untuk MCR (MiddleCareer Recruitment) dan masih banyakfresh graduate yang belum punya akunLinkedIn dibandingkan akun instagram.Fresh graduate lebih banyak yang memilikiakun instagram. Untuk halaman web,Unilever sudah memiliki situs website yaituhttps://unilever.taleo.net/, tetapi halamanweb tersebut dikelola oleh global (Unileverdi seluruh dunia), sehingga UnileverIndonesia tidak mempunyai kuasa penuhuntuk memperbaharui ada lowongan yangterbaru di perusahaan Unilever.Dari semua penilaian diatas,Peneliti juga menganalisis bahwa, Unilevermasih belum mempunyai media untukmenampakkan employer branding yang adadi Unilever Indonesia, sehingga masyarakattidak mengetahui kegiatan dan budayaperusahaan Unilever seperti apa. Lalu saatini, dikarenakan banyak perusahaan startup yang sudah melakukan employerbranding terlebih dahulu, maka Unileverpada situs universum kategori employer ofchoice merasa telah tersaingi olehperusahaan-perusahaan start up ini.Ditambah dengan satu isu, bahwa banyakpandangan masyarakat mengenai Unilever,karena Unilever adalah perusahaan yangbesar (multinational company), makabekerja di perusahaan korporasi tersebuttidak menyenangkan dan tidak fleksibel.Strategi kedua yaitu strategipenetapan. Menurut Phan (2019), strategiini, menerangkan tujuan apa yang ingindicapai oleh perusahaan. Kebutuhan bisnisini untuk 12 bulan. Melanjutkan daristrategi pertama, Peneliti menganalisa darijawaban IP dan WS, bahwa tujuankebutuhan bisnis utama Unilever inginmenjadi nomor 1 dalam Universum Surveipada kategori employer of choice. Selainmenjadi nomor 1 untuk kebutuhan bisnisUnilever menjadi nomor satu pada

employer of choice di Universum Survei,membuat para fresh graduates lebih mudahdalam mendapatkan informasi yang ada disekitar Unilever, dan menghilangkanpersepsi-persepsi yang tidak benar tentangpekerjaan dan budaya perusahaan diUnilever.Strategi ketiga yaitu strategitahapan menguraikan langkah. MenurutPhan (2019), pada strategi ini menerangkangaris rencana langkah-langkah yangmencakup objektif, kinerja utama, tindakanspesifik dan jangka waktunya. Ketiga halini dituliskan melalui proposal employerbranding atau yang biasa dikenal dengancreative brief. Pertama, Objektif yangdituliskan secara singkat di proposal yaituuntuk menaikkan level employer brandingUnilever ditujukan para pekerjanyadiantara target penonton Unilever baikMCR, masyarakat, dan fresh graduate,tetapi dari semua target penonton ini, targetutama Unilever dikhususkan yaitu kepadafresh graduate. Kinerja utama. Objektif inidiwujudkan melalui 4 nilai dari Unileveryaitu purpose power, be the catalyst,brilliantly different together, dan gobeyond. 4 kunci ini dirangkum sebagaipenjelasan siapa Unilever dan alasanmengapa Unilever adalah tempat yang tepatuntuk membangun karir.Lalu yang kedua, indikator kerjautama yang terdapat di employer brandingproposal Unilever, yaitu seberapa banyakorang mengetahui employer brandingUnilever. Angka tersebut dihasilkanmelalui yang pertama adalah followers,engagement yang diketahui melalui likes,comment, share dan save, dan engagementrate yang diketahui melalui halaman websocialblade. vosFoyer mengambil modelkomunikasi AISAS untuk membantumencapai indikator tersebut. Selain itu,indikator kerja utama juga dirancangmelalui analisis kompetitor, analisis inidapat diketahui contoh referensi akunemployer branding dari perusahaan lain.Kompetitor yang dipilih adalah Google,Gojek dan Tokopedia. Selain analisiskompetitor, fokus kampanye. Fokuskampanyenya yaitu, memberikan nilaitambah dalam hal competitive salary,kondisi kerja yang fleksibel, lingkungankerja yang kreatif dan dinamis,menghormati orang-orang yang ada disekitar perusahaan. 4 fokus utamakampanye tersebut diwujudkan melaluihastag utama yang nantinya akan menjadiidentitas atau positioning pada instagramemployer branding Unilever. Pesan dari#WeAreUnileveradalahuntukmemperkuat Unilever sebagai tempatterbaik bagi pekerja saat ini untuk lebihterlibat dengan perusahaan, sehinggamembantu menarik perhatian calon pekerjapotensial yang mempunyai bakat baru yangmenarik untuk bergabung dengan Unileverdan saling membantu dalam berkembangdemi Indonesia dan akhirnya tercapaiindikator tersebut.Lalu yang ketiga yaitu tindakanspesifik, hasil penelitian dari Rencana dantindakan spesifik ditulis melalui kerangkaproyek ada 3 hal utama yaitu membangunperhatiankepadatargetpenonton,mengarahkan masyarakat agar dapatketertarikan dengan Unilever, danmenyediakansumberdayauntukmeningkatkan “pencarian” dan rasa “penasaran”. Lalu ada content pillar, yangberfungsi untuk menjadi pedoman danBatasan untuk membuat program dariaktivasi online dan aktivasi offline. Contentpillar yang dipilih yaitu EVP, Life atUnilever, The Leaders & The People, danTips and Insight. Rencana selanjutnya yaituada panduan instagram, panduan instagrammeliputi penjelasan palet warna untuk dikonten feed instagram, referensi gambar,gaya/ pendekatan komunikasi, ideinstagram story yang akan diunggah, danaktivasi offline dan online. Selanjutnyayaitu jangka waktu proyek. Jangka waktuproyek employer branding proposal yaituidealnya adalah selama 6 bulan. Semuastrategi ini adalah rencana. Selama eksekusipasti aka nada perubahan seiringberjalannya waktu dan perkembangan.

Strategi keempat yaitu strategipengukuran. Strategi ini menjelaskanbahwa perlunya pengukuran dari hal-halyang sudah dikerjakan. Hasil dari analisispada strategi keempat yaitu, Pihak Unileverdan vosFoyer sepakat bahwa ada rapatbulanan setiap bulan untuk mengukurperforma setiap bulan. Konten yangdihasilkan pada bulan Desember yaitumeliputi kegiatan-kegiatan, acara-acara,pengalaman-pengalaman orang-orang yangada di Unilever dari segi konten feed danstory. Semua konten dan kegiatan yangtelah dihasilkan pada bulan Desember 2019dirangkum pada suatu laporan bulanan.Pada laporan bulanan tersebut mencakuprangkuman hasil engagement rate dankonten apa yang menarik. [email protected] masih tergolong baik padabulan December 2019 yaitu masih ada diangka 5%. Perhitungan engagement padaInstagram @kami.unilever yaitu dari likesdancomments.Hasilperhitunganengagement adalah pada bulan Desemberini konten yang paling menarik adalahkonten yang menjelaskan mengenaiprogram magang Unilever yaitu ULIP,sementarakonten-kontenyangmenampilkan fasilitas dan kegiatankegiatan yang ada di Unilever kurangmendapatkan engagement. Konten-kontenseperti ini adalah konten yang diinginkanoleh para penonton. Selanjutnya akandijelaskan pada strategi improve.Strategi kelima yaitu strategipeningkatan. Menurut Phan (2019), strategiini menjelaskan bahwa hal-hal yang sudahdikerjakan pasti perlu pertimbangan danpeningkatan, tidak mungkin bahwasemuanya akan berjalan dengan lancar.Melanjutkan hasil laporan bulan December2019, dari strategi measure. Penelitimenganalisa bahwa konten yang hanyamenampilkan benefit dan acara-acara yangdilakukan oleh Unilever itu tidakmenghasilkan engagement yang baik, tetapikonten mengenai program magangUnilever yaitu ULIPengagement yang baik.mendapatkanLalu, sebagai perusahaan konsultanvosFoyer selalu melakukan prediksi yangakan terjadi di tahun 2020, melalui berbagaisumber. Akhirnya, vosFoyer menemukansatu artikel Linkedin, bahwa semuapenonton sudah tahu bahwa perusahaanbesar pasti memiliki keuntungan dankegiatan yang bagus untuk para pekerjanya,tetapi cara untuk masuk ke perusahaantersebut dan konten tips dan trik adalahkonten yang dibutuhkan oleh penonton agarperusahaan tersebut dapat menarikperhatian dan menimbulkan rasa penasaranpara penonton dan calon pekerja yangberminat bekerja di perusahaan tersebut.Jadi Peneliti menganalisa bahwa, [email protected] sebagai wadah employerbranding harus memperbanyak kontenkonten mengenai tips dan trik untukbergabung di Unilever. Peneliti melihatjuga bahwa konten-konten seperti ini masihbelum dilakukan oleh beberapa perusahaandan pada saat itu juga employer branding diInstagram masih belum terlalu banyak.PenutupKesimpulan dari penelitian untukmenjawab tujuan penelitian yaitu untukmengetahui bagaimana terapan strategimedia sosial employer branding melaluiInstagram dengan terapan strategi rencanaaksi employer branding yang mencakupstrategi penilaian, strategi penetapantujuan, strategi tahapan menguraikanlangkah, strategi pengukuran, dan strategipeningkatan pada akun instagram employerbranding @kami.unilever. berdasarkan darihasil analisis yang telah dijelaskan pada babsebelumnya, Kesimpulan penelitian iniyaitu diuraikan sebagai berikut.Penerapan strategi penilaian padastrategi instagram @kami.unilever adalahsebelum membuat akun [email protected],penilaian masyarakat terhadap employerbrand di perusahaan Unilever yaituUnilever menggunakan custom survey

employer of choice yang dilakukan olehUniversum setiap tahunnya. Penilaiantersebut mencakupi penilaian dari kategoriFMCG Core Group, General Core Groupdan General Total Group. Selain dari ketigakategori itu, ada penilaian dari freshgraduate yang tersebar pada 6 Universitas.Penerapan strategi penetapan tujuanpada strategi instagram @kami.unilever.Tujuan utama Perusahaan

employer branding. The strategy describes steps, looking at the tactics used to achieve goals. Measurement strategy, measuring the tactics that are carried out. Strategies for improvement, see the formation of further tactics to improve employer branding. Keywords: Action Plan Empl