
Transcription
KEEFEKTIFAN LATIHAN SPRINT ANTARA INTERVAL STATISDAN DINAMIS, TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPANPENCAK SILAT PADA ATLET REMAJA PADEPOKANSILAT NAGA HITAM INDONESIA KELURAHANLAMPER TENGAH KOTA SEMARANGTAHUN 2012SKRIPSIDiajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata satuuntuk mencapai gelar Sarjana PendidikanOleh :Agus Kholid Nurul Asyhar6101408068PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASIFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2012i
SARIAGUS KHOLID N. ASYHAR. 2012. Efektivitas Latihan Sprint Antara IntervalStatis Dan Dinamis, Terhadap Kecepatan Tendangan Depan Pencak Silat Pada AtletRemaja Padepokan Silat Naga Hitam Indonesia Tahun 2012. Skripsi, JurusanPendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UniversitasNegeri Semarang. Pembimbing: (1) Drs. Endro Puji Purwono, M.Kes.(2) IpangSetiawan, S.Pd, M.Pd.Kata Kunci : Efektivitas, Sprint, Pencak SilatPencak Silat adalah olahraga yang berakar dari kebudayaan Indonesia yangharus dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Kecepatan adalah kemampuan untukbergerak dengan sangat cepat, dapat berati seluruh badan bergerak dan kecepatan larimaksimal, seperti dalam sprint. Permasalahan yang menjadi perhatian dalampenelitian adalah adakah perbedaan dan manakah yang lebih efektif antara latihansprint interval statis dan dinamis terhadap kecepatan tendangan depan. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan berarti antara pengaruhlatihan sprint dengan interval statis dan dinamis terhadap kecepatan tendangan depandan jika ada perbedaan manakah yang lebih baik.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitiankuantitatif. Populasi penelitian ini adalah atlet Pencak Silat remaja yang sudah pernahmengikuti pertandingan pada Padepokan Naga Hitam Indonesia tahun 2012 yangberjumlah 34 orang. Karena jumlahnya sedikit, maka seluruh atlet dijadikan sampel(Total Sampling). Data dikumpulkan dengan metode eksperimen dengan memberikantreathment yang sebelumnya diperoleh dengan lembar pengamatan. Data yang sudahterkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif persentase.Hasil penelitian sebagai berikut, t-tes untuk tes awal dan akhir kelompok1(dengan latihan Sprint interval satis) sebesar 67,91 lebih dari t tabel 1,75 berartihipotesis nol ditolak, kesimpulannya ada perbedaan yang signifikan antara pre-testdan pos test kelompok 1. Untuk kelompok 2 (dengan latihan Sprint interval dinamis)sebesar 185,3 lebih dari t tabel 1,75 berarti hipotesis nol ditolak. dapat disimpulkanada perbedaan yang signifikan antara tes awal dan akhir kelompok 2. Kesimpulannyaterdapat pengaruh antara latihan sprint dengan interval statis dan dinamis terhadapkecepatan tendangan. Secara presentase latihan kecepatan tendangan depan denganlatihan sprint interval dinamis berpengaruh lebih tinggi. Latihan kecepatan tendangandengan sprint interval dinamis peningkatannya 17,91%, dan latihan dengan sprintinterval statis meningkat 4,19%. Jelas latihan sprint berpengaruh pada kecepatantendangan, baik dengan sprint interval statis maupun dinamis, tetapi pengaruhnyaberbeda. Latihan sprint interval dinamis berpengaruh lebih besar untuk meningkatkankecepatan tendangan depan daripada latihan sprint dengan interval statis.Kesimpulan dari hasil penelitian, bahwa ada perbedaan yang signifikan antaralatihan kecepatan tendangan depan dengan latihan sprint interval dinamis dan statisterhadap peningkatan kecepatan tendangan depan dan presentase latihan kecepatantendangan depan dengan latihan sprint interval dinamis berpengaruh lebih tinggi.Untuk itu latihan sprint interval dinamis perlu diterapkan pada setiap latihan agarkecepatan tendangan depan lebih maksimal.ii
HALAMAN PERSETUJUANTelah disetujui untuk diajukan dalam sidang panitia ujian skripsi FakultasIlmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :Hari:Tanggal:Mengetahui,Pembimbing 1Pembimbing 2Drs. Endro Puji Purwono, M. KesNIP. 19590315 198503 1 003Ipang Setiawan, S.Pd, M.P dNIP.Ketua Jurusan PJKRDrs. Mugiyo Hartono, M. PdNIP. 19610903 198803 1 002iii
PENGESAHANTelah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas IlmuKeolahragaan Universitas Negeri Semarang.Pada hari: SeninTanggal: 11 Maret 2013Panitia UjianKetuaSekretarisDrs. H. Harry Pramono, M.SiNIP.195910191985031001Drs.Mugiyo Hartono. M.PdNIP. 196109031988031002Dewan Penguji1.Drs. H. Cahyo Yuwono, M.PdNIP. 19620425 198601 1 0012.Drs. H. Endro Puji Purwono,M.KesNIP. 19590315 198503 1 0033.Ipang Setiawan, S.Pd, M.PdNIP.19750825 200812 1 001iv
PERNYATAANSaya menyatakan bahwa isi dari skripsi ini benar – benar merupakan hasilkarya tulis ilmiah yang telah saya susun sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakandari karya tulis ilmiah orang lain. Berbagai pendapat serta temuan dari orang ataupunpihak lain yang ada di dalam karya tulis ilmiah ini dikutip dan dirujuk berdasarkanpedoman kode etika penyusunan karya tulis ilmiah.Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi Kita semua.Semarang,Januari 2012PenalitiAGUS KHOLID N. ASYHARNIM. 6101408068v
MOTTO DAN PERSEMBAHANMotto : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaumitu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS Ar – Ra‟du:11. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Menuntut ilmu adalah satu fardu yang wajib atastiap-tiap seorang Islam." HR Anas bin Malik r.a.Persembahan :Skripsi ini kupersembahkan kepada :1. Bapakku Mochtasom dan Ibuku R. Hartinitercinta serta Adikku Kholiq, eyang, seluruhanggota keluarga besarku, dan orang – orangspesial yang senantiasa memberikan kasihsayang, motivasi, dan doa yang tiada hentihentinya.2. Teman - teman seperjuangan, khususnya PJKRangkatan 2008.3. Almamater FIK UNNES.vi
KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas segala rahmat ipsiyangberjudul“EFEKTIFITAS LATIHAN SPRINT ANTARA INTERVAL STATIS DANDINAMIS, TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PENCAK SILATPADA ATLET REMAJA PADEPOKAN SILAT NAGA HITAM INDONESIATAHUN 2012”.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akanberhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsungmaupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis inginmenyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:1. Dekan FIK UNNES yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian.2. Ketua Jurusan PJKR FIK UNNES yang telah memberikan pengarahan dandorongan dalam penulisan skripsi ini.3. Pembimbing Utama, Bapak Drs. Endro Puji Purwono, M. Kes, yang telahmemberikan petunjuk, dan motivasi dengan penuh sabar, jelas, mudahdipahami serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.4. Pembimbing Pendamping, Bapak Ipang Setiawan, S.Pd, M.Pd, yang telahsabar dan teliti dalam memberikan petunjuk, motivasi, dan semangat sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi ini.vii
5. Bapak dan Ibu dosen serta staf administrasi FIK UNNES yang telahmemberikan informasi dan layanan demi terselesainya skripsi ini.6. Ketua IPSI Kota Semarang Bapak Djunaedi yang telah berkenan memberikanijin untuk mengadakan penelitian ini.7. Ketua Padepokan Naga Hitam Indonesia Bapak Sigit Widiyanto S.Pd yangtelah membantu pelaksanaan penelitian ini.8. Rekan Perguruan Naga Hitam Indonesia, yang telah memberikan bantuantenaga, pikiran dan waktu, sehingga memperlancar penulisan skripsi ini.9. Para atlet- atlet remaja Padepokan Naga Hitam Indonesia selaku sampel yangpenuh tanggung jawab dan perhatian dalam melaksanakan latihan selamapenelitian.10. Teman – teman seperjuangan yang membantu pelaksanaan selama penelitian.11. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telahmembantu penulis menyelesaikan skripsi ini.Akhir kata semoga budi baik Bapak, Ibu, Rekan-rekan dan saudara sekalianmendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.Penulisviii
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iSARI .iiPERNYATAAN .iiiPERSETUJUAN .ivPENGESAHAN .vMOTTO DAN PERSEMBAHAN .viKATA PENGANTAR .viiDAFTAR ISI .ixDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR GAMBAR .xiiiDAFTAR LAMPIRAN .xivBAB IBAB IIPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah .11.2 Perumusan Masalah .51.3 Tujuan Penelitian .61.4 Manfaat Penelitian .6LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS2.1 Kemampuan Fisik .72.2 Komponen-komponen Kondisi Fisik Pemain Pencak Silat .112.3 Prinsip Latihan .15ix
BAB IIIBAB IV2.4 Teknik Tendangan dalam Pencak Silat .202.5 Kecepatan .222.6 Analisis Beomekanika Tendangan Pencak Silat .272.7 Analisis Beomekanika Pukulan .312.8 Teknik Dasar Pencak Silat Tanding .322.9 Landasan Teori .372.10 Hipotesis .42METODOLOGI PENELITIAN3.1 Populasi Penelitian .443.2 Sampel .443.3 Variabel Penelitian .463.4 Metode Pengumpulan Data .473.5 Pelaksanaan .473.6 Program Latihan .503.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian .553.8 Instrumen Penelitian .573.9 Analisis Data .59HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN4.1 Hasil Penelitian .624.1.1 Deskripsi Data .624.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis .654.1.3 Hasil Analisis Data .674.1.4 Uji Hipotesis .69x
4.2 Pembahasan .BAB V70SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan . .725.2 Saran .73DAFTAR PUSTAKA .LAMPIRAN – LAMPIRANxi74
DAFTAR TABELTabelHalaman3.1Program Latihan Minggu Pertama .503.2Program Latihan Minggu kedua .523.3Program Latihan Minggu Ketiga .533.4Instrumen Penilaian .583.5Penilaian Kecepatan Tendangan Ketrampilan Atlet .593.6Persiapan Perhitungan Statistik.604.1Ringkasan Hasil Hasil Penelitian dalam Persen AntaraKelompok 1 dan Kelompok 2 .62Deskripsi Data Hasil Postes Tes Kecepatan Tendangan DepanPencak Silat Kelompok 1 dan Kelompok 2 .644.3Ringkasan Hasil Uji Validitas Data .664.4Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data .664.5Range Kategori Reliabilitas .674.6Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes AkhirKelompok 1 .67Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes AkhirKelompok 2 .68Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir pada 1 danKelompok 2 .704.24.74.8xii
DAFTAR GAMBARGambarHalaman2.1Tendangan Lurus .282.2Tendangan Sabit .292.3Tendangan Belakang .302.4Tendangan T .312.5Gelanggang Pertandingan Pencak Silat .34xiii
DAFTAR LAMPIRANLampiranHalaman1Usulan Topik .762Surat Penetapan Dosen Pembimbing .773Surat Ijin Penelitian FIK .784Surat Keterangan Melakukan Penelitian IPSI .795Surat Keterangan Melakukan Penelitian Padepokan .806Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian .817Formulir Penilaian Kecepatan Tendangan Depan .828Daftar Rekapitulasi Hasil Nilai Pre-test dan Post test .849Analisis Data Kelompok 1 .8710Analisis Data Kelompok 2 .8811Perhitungan Statistik .8912Validitas .9013Hipotesis .9114Analisis .9215Dokumentasi .93xiv
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPencak Silat merupakan olahraga yang berakar dari kebudayaan tradisionalbangsa Indonesia yang harus dilestarikan oleh bangsa Indonesia pada umumnya dangenerasi muda pada khususnya. Pencak Silat adalah olahraga yang asli darikebudayaan tradisional bangsa Indonesia ini memiliki istilah bermacam-macamseperti bersilat, goyang, cekak di Semenanjung Malaysia, Singapura, Thailand. ParaPendekar dan pakar Pencak Silat meyakini bahwa masyarakat Melayu menciptakandan menggunakan ilmu bela diri sejak masa prasejarah. Karena pada masa itumanusia harus menghadapi alam yang keras untuk tujuan keselamatan dan melawanbinatang buas, pada akhirnya manusia mengembangkan gerakan beladiri.Di kawasan Melayu dapat di temukan beladiri Satun, digunakan istilahbersilat juga. Sementara itu di Filipina Selatan digunakan istilah Pasilat. Hal inimembuktikan bahwa bela diri ini bersumber dari Indonesia karena bila diurutkanperkembangannya, mereka mengakui pernah berguru kepada orang Indonesia.Berbagai bela diri semakin lama semakin berkembang, hingga bela diri yangasli di Indonesia hampir terlupakan, dalam arti kata bahwa perguruan Pencak Silathanya digemari oleh sekelompok kecil golongan masyarakat dibandingkan denganbeladiri yang berasal dari luar negeri seperti Karate, Taekwondo, Judo, Kungfu danlainnya yang mengalami perkembangan yang cukup pesat di dunia perbeladirian1
2Indonesia saat ini. Memang Pencak Silat juga mengalami perkembangan saat ini,hingga beladiri ini telah memasuki pertandingan yang bertaraf internasional sepertiSEA GAMES. Walau demikian Pencak Silat tetap tertinggal dibandingkan denganseni bela diri lainnya yang berasal dari luar negeri.Menurut hasil Munas IPSI XII (2007: pasal 1), Pentandingan Pencak Silatterdiri dari empat kategori yaitu kategori tanding, kategori seni tunggal, kategori seniganda, dan kategori seni beregu. Dalam Pencak Silat kategori tanding, Pesilat salingberhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan pencak silat, yaitumenangkis/mengelak, mengenakan sasaran dan menjatuhkan lawan denganmenerapkan kaidah-kaidah Pencak Silat serta mematuhi larangan-larangan yangditentukan (Johansyah Lubis, 2004: 35).Olahraga Pencak Silat merupakan istilah pertama kali digunakan untukmenyebut pertandingan antara 2 (dua) Pesilat di gelanggang, dengan tujuan meraihkemenangan (prestasi). Istilah ini dipergunakan untuk memberikan suatu pengertianPencak Silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan sasaran meraihprestasi yang setingi-tingginya. Istilah Pencak Silat beberapa kali mengalamiperubahan, yakni pada Munas IPSI 1996 disebut dengan istilah Wiralaga dan terakhirpada Munas X tahun 1999 disebut Pencak Silat kategori tanding dan bersamakategori yang lain yakni : Seni Tunggal, Seni Ganda, dan Seni Beregu, masuk dalamkelompok Pencak Silat olahraga prestasi (R. Katot Hariyadi, 2003:5)Olahraga Pencak Silat di Kota Semarang merupakan salah satu olahraga yangselalu dipertandingkan. Antara lain adalah kejuaraan Galih Cup, Rektor Cup IAINWali Songo, dan Libel‟s Cup yang merupakan program tahunan SMA 15 Semarang.
3Dengan adanya pertandingan tersebut Pencak Silat pelajar Kota Semarang yangdiikuti pelajar remaja semakin maju. Dalam bela diri Pencak Silat kecepatanmerupakan komponen fisik yang esensial. Kecepatan merupakan salah satu faktorpenentu kemenangan dalam Pencak Silat terutama kategori ainisangatmenggembirakan. Ditingkat nasional, Pencak Silat telah dipertandingkan baik dalamsingle event seperti (kejuaraan nasional) maupun pada pertandingan multi eventseperti Pekan Olahraga Nasional, dan kejuraan-kejuaraan dalam lingkup terbatas,misalnya kejuaraan antar Perguruan Tinggi, antar Pelajar ataupun antar InstansiPerusahaan. Tidak ketinggalan, kejuaraan intern perguruan sering pula diadakan baikyang menggunakan peraturan standard IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) maupunperaturan khas perguruan masing-masing (R katot slamet hariyadi, 2003:1).Dari sekian faktor yang perlu diperhatikan secara khusus disamping faktor –faktoryang lain untuk dikembangkan adalah kondisi fisik karena kondisi fisikmerupakan salah satu penunjang dalam setiap pencapaian suatu prestasi pada cabangolahraga apapun, termasuk dalam cabang olahraga Pencak Silat masing - masingkomponen kondisi fisik tersebut tentunya mempunyai peranan yang berbeda – bedadalam mendukung keberhasilan Pesilat untuk melakukan gerakan Pencak Silat, baikyang berupa serangan maupun pertahananDalam bela diri Pencak Silat kecepatan kaki sangatlah diperlukan dalammenendang maupun dalam menghindar. Kecepatan itu sendiri adalah kemampuanuntuk berjalan atau bergerak dengan sangat cepat, seperti kemampuan biomotorkecepatan yang dapat dirinci menjadi beberapa macam, dapat berarti seluruh badan
4bergerak dan kecepatan lari maksimal, seperti dalam sprint. Ini menyangkut kekuatanoptimal, seperti kecepatan yang terkontrol pada event apapun. Hal ini juga meliputikecepatan anggota badan, demikian seperti lengan, serta kaki dapat bergerak lebihcepat.Kecepatan adalah kemampuan atlet untuk melakukan gerakan- gerakankecepatan yang sejenis secara berturut - turut dalam waktu sesingkat - singkatnya.Macam-macam kecepatan adalah kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan kecepatanbergerak. Ciri-ciri umum latihan kecepatan adalah adanya bentuk siklik dan unsiklikselalu mengejar waktu yang paling pendek pengukuran waktu dari perangsang sampaiinstruksi dari pelatih, metode yang biasa di gunakan interval running dan intervaltraining. Maka sebagai atlet Pencak Silat salah satu penunjang tendangan depanadalah menggunakan latihan lari sprint dan disesuaikan dengan interval yang padudan sesuai. Adapun yang mendasari alasan pemilihan judul dalam penelitian iniadalah .1.1.1Cabang olahraga Pencak Silat adalah cabang olahraga yang asli darikebudayaan bangsa Indonesia.1.1.2Olah raga Pencak Silat salah satu olah raga yang sering di pertandingkan diKota Semarang.1.1.3Adanya perbedaan sistem kepelatihan lama dan baru, terutama untuk melatihkecepatan tendangan.1.1.4Atlet Padepokan Pencak Silat Naga Hitam Indonesia banyak ikut andil dalammenyumbang atlet yang lolos seleksi kontingen di tingkat Kota, dan Provinsi.
51.1.5Tendangan menempati posisi istimewa dalam Pencak Silat, apabila mengenaisasaran mendapakan nilai 2. Maka kecepatan tendangan depan sangatdiperlukan dalam menendang sasaran.1.1.6Latihan sprint dapat melatih otot putih, dan kekuatan otot tungkai, karenakecepatan tendangan dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai.Memperhatikan uraian tersebut di atas, maka penulis ingin mengadakanpenelitian dengan permasalahan ”Efektifitas Latihan Sprint Antara Interval Statis DanDinamis, Terhadap Kecepatan Tendangan Depan Pencak Silat Pada Atlet RemajaPadepokan Silat Naga Hitam Indonesia Kelurahan Lamper Kota Semarang Tahun2012‟‟1.2PermasalahanSuatu langkah awal dari kegiatan penelitian adalah merumuskan permasalahanpenelitian. Sesuai dengan alasan pemilihan judul tersebut, maka masalah yang timbuldalam penelitian ini adalah :1.2.1 Adakah perbedaan latihan sprint dengan interval statis dan dinamis terhadapkecepatan tendangan depan.1.2.2 Manakah yang lebih efektif antara latihan sprint dengan interval statis dandinamis terhadap kecepatan tendangan depan.1.3 Tujuan PenelitianSetiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai agar memperolehsuatu gambaran yang jelas serta bermanfaat bagi yang menggunakan.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
61.3.1 Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pengaruh latihansprint 30 meter dengan menggunakan interval statis dan dinamis terhadapkecepatan tendangan depan Pencak Silat.1.3.2 Jika ada perbedaan yang berarti manakah yang lebih baik antara latihan sprint30 meter dengan menggunakan interval statis dan dinamis terhadap kecepatantendangan depan Pencak Silat.1.4 Manfaat PenelitianDari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :1.4.1 Penelitian ini akan di peroleh hasil yang berupa informasi tentang latihan sprint30 meter berulang dengan menggunakan interval statis dan dinamis, keduametode latihan tersebut diharapkan bermanfaat bagi kemajuan olahragakhususnya cabang olahraga Pencak Silat.1.4.2 Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan perbandingan bagi guru penjasorkesdan pelatih dalam proses belajar mengajar ataupun melatih tentang latihankecepatan tendangan depan pada atlet remaja Pencak Silat.
BAB IILANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS2.1 Kemampuan FisikKemampuan fisik adalah kemampuan aerobik ataupun anaerobik yangtercermin dalam kesegaran jasmani, ialah kemampuan faal atau fungsi sistem-sistemdalam tubuh yang dapat mewujudkan suatu peningkatan kualitas hidup dalam setiapaktivitas fisik, dengan kata lain kesegaran jasmani merupakan kemampuan fisik yangdapat berupa kemampuan aerobik ataupun anaerobik. Kemampuan fisik tersebutdapat dilatih melalui program latihan fisik. Kemampuan aerobik antara lain dapatdiketahui dari kemampuan sistem kardiorespirasi untuk menyediakan kebutuhanoksigen sampai kedalam mitokondria sedangkan kemampuan anaerobik dapatdiketahui dari kekuatan kontraksi otot (Fox.El 1981 : 263).Kemampuan kerja seseorang yang mempunyai tingkat kesegaran jasmaniyang tinggi tidak sama dengan orang yang tingkat kesegaran jasmaninya rendah. Padaorang yang tingkat kesegarannya tinggi akan mampu bekerja selama 8 jam dengankemampuan kerja 50% dari kapasitas aerobik. Sementara orang yang kesegaranjasmaninya rendah hanya mampu menggunakan 25% kapasitas aerobik.Dalam banyak cabang olahraga kecepatan merupakan komponen fisik yangesensial. Kecepatan menjadi faktor penentu dalam olahraga, seperti nomor – nomorsprint, tinju, pencak silat, tae kwon do, karate, dan sepak bola. Kecepatan adalahkemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu7
8yang sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint di bawah 50 meter, kecepatan larinyasangat di tentukan oleh kaki, maka salah satu cara melatih kecepatan tendanganmenggunakan lari sprint dibawah 50 meter.Berlari, meloncat, dan melompat dan berlari di lintasan tanjakan yang lebihcuram dapat di gunakan. Ini merupakan aktivitas yang tidak asing lagi bagi atlet-atletkeras yang berlari dan melompati tangga dan menanjak. Latihan untuk meningkatkankekuatan dan aklerasi kaki pada atlet adalah menggunakan berlari, meloncat, danmenaiki tangga ( Gerry A. Carr 2003 : 25).Pencak silat tidak akan dapat melakukan teknik-teknik secara sempurna jikakondisi fisiknya jelek, maka pada setiap cabang olahraga ada komponen fisik yangsangat dominan diperlukan dibandingkan dengan komponen yang lain. Oleh karenaitu pada dasarnya semua cabang olahraga memerlukan unsur-unsur kondisi fisik.Berarti untuk mendapatkan tendangan yang mantap dan cepat, diperlukan suatukondisi fisik yang mengarah kepada unsur pendukung (Sajoto 1986:25).Tubuh kita yang terdiri dari dua serat otot yaitu otot merah dan otot putih.Serat otot merah adalah serat otot yang bekerja dengan lambat namun lebih tahanlama atau yang lebih dikenal dengan “sentakan lambat”. Sedangkan serat otot Putihadalah serat otot yang bekerja dengan cepat dan meledak-ledak yang dikenal dengan“sentakan cepat”.Setiap orang mempunyai komposisi yang berbeda-beda antara otot putih dan ototmerah, atau dengan kata lain seseorang mungkin ada yang memiliki serat otot Putihlebih banyak dibandingkan dengan otot merah, tapi yang lainnya ada yang memilikiserat otot putih yang lebih sedikit dibandingkan otot merahnya.
9Sprinter pada jarak pendek seperti 100m/400m mempunyai sejumlah besarotot putih. Sedangkan pelari marathon dan pelari jarak jauh seperti 1600mmempunyai sejumlah besar otot merah. Jika di tukar antara si pelari jarak jauh denganjarak pendek, maka pelari jarak pendek akan mudah kelelahan di marathon dan pelarimarathon akan sangat lambat larinya di jarak 100m.Komposisi serat otot putih maupun merah yang mungkin tidak semua individumemiliki, tetapi berita baiknya serat otot tersebut bisa dilatih.Kemudian yang perlu dipahami adalah bahwa beladiri adalah olahraga yangcepat dan meledak-ledak. Poin akan diperoleh saat menyerang cukup cepat untukmengenai sasaran sebelum lawan dapat menghindar. Akan menjadi sulit jika bergerakdengan lambat.Lari sprint yang maksimal membuat otot bekerja dengan kemampuan yangsama dengan saat pertandingan bela diri. Waktu 13 detik untuk berlari sprint 100meter, dan pertandingan Pencak Silat berlangsung 3 menit. Jadi hal ini kenapasprinter akan beristirahat selama 15 detik kemudian berlari sprint lagi 100m. Hal inisama dengan pola seperi waktu 3 menit waktu pertandingan Pencak Silat denganwaktu istirahat 1 menit.Pola berulang sprint-istirahat-sprint-istirahat yang dilakukan oleh sprinter.sangat mirip dengan pertandingan Pencak Silat. Kebanyakan pertandingan adasaatnya meledak-ledak. Kemudian biasanya ada waktu seseorang atlet Pencak Silatakan tidak melakukan serangan dan hanya melakukan pola langkah kembangansekitar lapangan sebelum kemudian melakukan ledakan/serangan lagi.
10Tapi lari jarak jauh juga tidak boleh diabaikan, karena dengan berlari jarak jauhtubuh kita akan menjadi siap dalam melakukan latihan sprint, sehingga sprint kitabisa mencapai tingkat yang maksimal. Lari jarak jauh juga berguna untukmeningkatkan ketahanan tubuh kita dalam bertarung jika dalam pertarungan yangsebenarnya, seumpama kita sedang melawan satu orang yang lebih kuat ataudikeroyok tiga orang, maka kita dituntut untuk mempunyai ketahanan fisik yanglama, karena dalam pertarungan yang sebenarnya tidak mengenal waktu, jadi siapayang paling tahan itu adalah yang menang.Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter : untuk melatih kecepatan gerak.2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan mulai lambat makin lama makin cepat.3) Lari naik bukit (up hill) : untuk mengembangkan kekuatan dinamis otot tungkai4) Lari menuruni bukit (down hill): untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain :1) Jarak 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan.2) Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri dari 3-4 set.3)Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahanbeban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.6) Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1-3 menit, sedangkan waktuistirahat antara seri lebih lama sampa
kecepatan tendangan depan daripada latihan sprint dengan interval statis. Kesimpulan dari hasil penelitian, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara latihan kecepatan tendangan depan dengan latihan sprint interval dinamis dan statis terhadap peningkatan kecepatan tendangan depan dan presentase latihan kecepatan