Transcription

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO PADA SISWA KELASXI IPA 1 SMA MUHYAMMADIYAH KALOSI KABUPATENENREKANGSKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikanpadaJurusan Bahasa dan Sastra IndonesiaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar0LEHARIL ARLANNIM. 105330651210JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARLEMBAR PENGESAHANMahasiswa yang bersangkutan:Nama: ARIL ARLANNim: 10533 06512 10Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaJudul Skripsi: Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam MeningkatkanKemampuan Berpidato pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAMuhammadiyah Kalosi Kabupaten EnrekangSetelah diperiksa dan ditelitin, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layakuntuk diujikan,Makassar, November 2016Disetujui oleh:Pembimbing IPembimbing IIMuh. Akhir, S.Pd., M.Pd.Andi Adam, S.Pd.,M.Pd.Mengetahui,Dekan FKIPUnismuh MakassarKetua JurusanPendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaDr. A. Sukri Syamsuri, M.HumNBM. 858.625Dr. Munirah, M.PdNBM. 951 576ii

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARPERSETUJUAN PEMBIMBINGMahasiswa yang bersangkutan:Nama: ARIL ARLANNim: 10533 06512 10Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaJudul Skripsi: Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam MeningkatkanKemampuan Berpidato pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAMuhammadiyah Kalosi Kabupaten EnrekangSetelah diperiksa dan ditelitin, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layakuntuk diujikan,Makassar, November 2016Disetujui oleh:Pembimbing IPembimbing IIMuh. Akhir, S.Pd., M.Pd.Andi Adam, S.Pd.,M.Pd.Mengetahui,Dekan FKIPUnismuh MakassarKetua JurusanPendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaDr. A. Sukri Syamsuri, M.HumNBM. 858.625Dr. Munirah, M.PdNBM. 951 576iii

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARSURAT PERNYATAANMahasiswa yang bersangkutan:Nama: ARIL ARLANStambuk: 10533 06512 10Program studi: Bahasa dan Sastra IndonesiaFakultas: Keguruan dan Ilmu PendidikanJurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaJudul Skripsi: Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam MeningkatkanKemampuan Berpidato pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAMuhammadiyah Kalosi Kabupaten EnrekangDengan ini menyatakan bahwa:Skripsi yang saya ajukan di depan TIM penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukanhasil ciplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.Makassar, November 2016Yang Membuat PernyataanAril Arlaniv

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARSURAT PERJANJIANSaya yang bertandatangan di bawah ini:Nama: ARIL ARLANNim: 10533 06512 10Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaDengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi saya, saya yang menyusunnyasendiri (tidak dibuat oleh siapapun)2. Dalam penyusunan skripsi saya akan selalu melakukan konsultasi denganpembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi saya4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti butir 1,2, dan 3 maka saya bersediamenerima sanksi sesuai aturan yang berlakuDemikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.Makassar, November 2016Yang Membuat PerjanjianAril Arlanv

Motto dan Persembahan“Mengapa Harus Meratapi Nasib Ketika Dunia Masih MenyisipkanSudut-sudut Kecil untuk Sebuah Kebahagian dan Keindahan”Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT,kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku AyahandaBurhanuddin. R dan Ibunda Fatmawati Batara Randa sebagai baktipada mereka berdua yang telah berhasil membesarkan saya hinggasampai pada saat ini saya bisa mendapatkan gelar sarja saya, jugasebagai bukti nyata atas segalah butiran-butiran keringat yangkeluar hanya untuk satu tujuan melihat anaknya ini menggapaimimpinya. Dan tak lupa juga keluarga besar dan seluruh kawankawan yang telah memberikan warna dalam hidup saya hinggasampai saat ini.Terima kasihvi

ABSTRAKAril Arlan.2016. Penerapan Pendekatan Komunikatif Dalam MeningkatkanKemampuan Berpidato Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah KalosiKabupaten Erekang.Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasssar.Dibimbing oleh Muhammad Akhir dan Andi Adam.Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang terdapat diSiswa Kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Erekang, yaitudiketahui bahwa keterampialn berpidato siswa rendah. Hal tersebut dapat dilihatdari perolehan skor rata-rata kelas yang hanya mencapai 28,85. Penelitian inibertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpidato siswa Kelas XI IPA 1 SMAMuhammadiyah Kalosi Kabupaten Erekang melalui metode PendekatanKomunikatif. Subjek Penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 SMA MuhammadiyahKalosi Kabupaten Erekang. Penelitian ini menggunakan desain penelitiantindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dariempat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Data diperoleh melalui obervasi, tes keterampilan berpidato, catatan lapangan,angket, dan wawancara. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (demokratik,proses, dan hasil) dan reliabilitas. Kriteria tindakan dilihat dari keberhasilanproses dan keberhasilan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metodePendekatan Komunikatif dapat meningkatkan keterampilan berpidato siswa kelasXI XI IPA 1 SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Erekang. Peningkatanketerampilan berpidato tampak pada kualiatas proses pembelajaran yangditunjukkan oleh siswa aktif, tampil percaya diri, dan memiliki semangat dalampembelajaran berpidato. Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatanskor dari hasil sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 28,85 dan setelahpelaksanaan tindakan pada siklus II menjadi 43,97. Kenaikan skor rata-rata mulaidari pratindakan hingga siklus II sebesar 15,12.Kata Kunci: Pendekatan komunikatif, keterampilan berpidato.vii

KATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt.yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehinggaskripsi yang berjudul Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam meningkatkankemampuan berpidato pada siswa kelas XI IPA I Sma Muhammadiyah KalosiKabupaten Enrekang dapat saya selesaikan.Penulisan skripsi ini dapat saya selesaikan karena adanya bantuan dariberbagaipihak. Olehkarenaitu, sayamengucapkan terimakasihkepadaRektorUniversitasMuhammadiyah Makassar Dr. H. Abd. RahmanRahim, S.E., M.M. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasMuhammadiyah Makassar Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., PhD dan Ketua JurusanPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Munirah, M.Pd., yang telahmemberikan kesempatan dan berbagai kemudahan kepada saya. Rasa hormatdan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada kedua pembimbing, yaituBapak Muhammad Akhir S.Pd., M.Pd. dan Bapak Andi Adam, S.Pd., M.Pd.yang penuh kesabaran dan kearifan telah memberikan bimbingan, arahan, dandorongan yang tidak henti-hentinya di sela-sela kesibukannya. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Bapak Erwin Akib S.Pd., M.Pd sebagaipenasehat akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikannasehat dan ide-ide atas skripsi yang saya buat. Berikut pula kepada Kepalaviii

Sekolah SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang Bapak ArsyadS.Pd yang telah memberikan izin penelitian, guru mata pelajaran BahasaIndonesia, Ibu Balda Hidayah S.Pd yang telah bersedia bekerja sama dalamproses penelitian ini.Secara khusus skripsi ini saya persembahkan untuk AyahandaBurhanuddin. R dan Ibunda Fatmawati Batara Randa, yang tak pernah berhentimengiringi doa restu dan kasihnya, dan juga kepada saudara-saudara saya yangtercinta Asrul Batara Randa S.Ip, Romi Aksan, Ika Mustika Batara Randa,Arya Winandar Batara Randa, Hajrul Batara Randa, Agung Batara Randa danAnugrah Batara Rana yang juga selalu menjadi alasan sehingga saya harussukses.Kepada teman-taman yang sekalis sudah seperti saudaraMuh. ArifWijaya, Nasrullah, Wahyuddin Usman dan semua keluarga besar SakaBhayangkara Ranting Alla’. Teman-teman kelasku BASTRA 10 F AhmadRifai, Febrianto, Akbar Andis, Ety Harwanti, Fitrianti, Helda. M serta lainnyayang tidak sempat disebut namanya satu persatu, dan juga kepada semua siswasiswi SMA Muhammadiah Kalosi Kelas XI IPA I terima kasih atas segalaperhatian, dorongan dan doanya sehingga skripsi ini bisa selesai.Dan akhirnya, dengan segalah kerendahan hati, penulis senantiasamengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga segala bantuan,dorongan, petunjuk, dan bimbingan yang telah diberikan kepada saya sebagaipenulis dinilai ibadah oleh Allah Swt. Demikianlah, semoga skripsi ini dapatix

memberi manfaat bagi pembaca, terutama bagi diri saya sendiri sebagaipenulis.Makassar,Oktober 2016Penulisx

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iLEMBAR PENGESAHAN iiLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iiiSURAT PERNYATAAN ivSURAT PERJANJIAN vMOTTO DAN PERSEMBAHAN viABSTRAK viiKATA PENGANTAR viiiDAFTAR ISI xiBAB 1 PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah 1B. Rumusan Masalah 7C. Tujuan Penelitian 8D. Manfaat Penelitian 81. Manfaat teoritis 82. Manfaat praktis 8BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Teori-teori Pendukung Hasil Penelitian . 91. Kemampuan Berpidato 92. Maksud dan Tujuan Berpidato 113. Jenis-jenis Pidato 134. Faktor-faktor Kefektifan Berpidato 145. Langkah-langkah Berpidato 156. Ciri-ciri Pidato 157. Metode Pendekatan Komunikatif 198. Penelitian yang Relevan 21B. Kerangka Pikir xi22

C. Hipotesis Tindakan 23BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian 24B. Lokasi dan Subjek Penelitian 241. Tempat Penelitian 242. Waktu Penelitian 24C. Prosedur Penelitian 25D. Sumber dan Jenis Data 28E. Instrumen Penelitian 28F. Teknik Pengumpulan Data 45G. Indikator Keberhasilan 45BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian . 461. Deskripsi Awal Keterampilan Berpidato Siswa 462. Pelaksanaan Tindakan Kelas dengan MetodePendekatan Komunikatif dalam Berpidato 54B. Pembahasan . 901. Deskripsi Awal Keterampilan Berpidato Siswa 902. Pelaksanaan Tindakan Kelas dengan MetodePendekatan Komunikatif odePendekatanKomunikatif 954. Keterbatasan Penelitian 102BAB V SIMPULAN dan SARANA. Simpulan . 103B. Saran . 104DAFTAR PUSTAKA 105RIWAYAT HIDUPxii

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangBahasa pada hakikatnya merupakan alat komunikasi utama yangdibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dalaminteraksi antaranggota masyarakat yang memanfaatkan bahasa sebagai alatkomunikasi yang dominan. Sebagai alat komunikasi, keterampilan berbahasa jugadipelajari di sekolah-sekolah dari tingkatan sekolah dasar sampai perguruantinggi.Keterampilan membaca dan menyimak merupakan keterampilan reseptif,dimana seseorang hanya menerima informasi dalam bentuk tulisan dari membacadan ujaran lisan dari menyimak, sedangkan keterampilan menulis dan berbicaramerupakan keterampilan produktif, yaitu siswa dituntut untuk menghasilkansesuatu berdasarkan kemampuan yang dimilikinya, berupa ide, gagasan, ataupendapatnya agar diketahui oleh orang lain dalam bentuk tulisan dan ujaran.Kegiatan berbahasa yang sifatnya menghasilkan (berbicara) pada umumnya jarangdikuasai oleh siswa. Bentuk-bentuk kegiatan tersebut yaitu: pembicaraanberdasarkan gambar, wawancara, pidato, bercerita, dan diskusi. Pidato merupakansalah satu bentuk kegiatan berbicara. Kemampuan menyampaikan ide, gagasan,perasaan dan informasi sulit dicapai oleh siswa jika keterampilan berpidato yangdimilikinya kurang.1

2Keterampilan berpidato sangat dibutuhkan oleh para siswa untukmenunjang kesuksesan karirnya, terutama bagi siswa yang memilih jurusanpemasaran. Selain itu, keterampilan berpidato juga bermanfaat bagi kehidupansosial. Hal tersebut dapat dilihat dari proses interaksi antar anggota masyarakatsatu dengan yang lainnya, misalnya ketika seorang khatib jum'at berkhutbahdihadapan jama'ah, manusia yang sedang melakukan jual beli, dan guru yangmengajarkan serta menasehati sesuatu kepada ganbaikapabilaketerampilan berpidato dapat dikuasai dengan baik. Keterampilan berpidatomerupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam pembelajaranketerampilan berbahasa. Melalui pembelajaran berpidato, siswa diharapkanmampu menyampaikan gagasan, ide, dan pikiran kepada guru, teman, serta oranglain. Kegiatan berpidato juga mampu menumbuhkan perasaan percaya diri danberani tampil di depan publik. Pidato merupakan keterampilan yang sulit dikuasaisiswa. Sebab, selain harus menguasai pengetahuan tentang aturan atau kaidahkaidah kebahasaan, dalam berpidato juga membutuhkan keberanian mental untuktampil percaya diri di depan publik. Selain itu, dalam berpidato siswa dituntutagar dapat mempegaruhi orang lain agar dapat melakukan sesuatu sesuai dengankeinginan pembicara. Keterampilan berpidato akan meningkat bila pembelajaranberpidato menggunakan metode pembelajaran yang sesuai.Penggunaan metode pembelajaran secara tradisional seperti ceramah danpenugasan tanpa dilakukan variasi pembelajaran, cara ini dapat membuat siswabosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Indikasi tersebut dapat dilihat ketika

3suasana kelas kadang menjadi tegang, siswa kurang serius mengikuti pelajaran,serta siswa jarang aktif bertanya. Oleh karena itu, diperlukan teknik pembelajaranyang bervariasi untuk meningkatkan keterampilan berpidato siswa. Menentukanmetode pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpidato siswadiperlukan pemahaman yang mendalam mengenai materi yang disampaikan danmetode yang dikuasai. Seorang guru harus menentukan metode pembelajaranyang tepat agar peserta didik dapat dengan mudah menyerap materi yangdisampaikan.Secara umum, keterampilan berpidato siswa SMA Muhammadiyah Kalosi.Hal demikian juga terjadi pada kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah KalosiKabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahuibahwa keterampilan berpidato siswa rendah. Hal ini dapat dilihat dari perolehanskor rata-rata kelas yang hanyamencapai 28,85. Kemudian, selama prosespengajaran materi pidato berlangsung, terlihat siswa-siswi kurang meresponnyadengan baik, siswa terlihat kurang bersemangat, bosan dan seolah-olah berharappelajaran segera berakhir. Dalam praktik berpidato, untuk menyampaikan ideataupun gagasan, siswa seringkali lupa, seolah mengingat kata-kata untukmenyalurkan maksud yang diinginkan, akibatnya, pesan yang sampai pada audien(petutur) tidak dapat dipahami dengan jelas. Gejala lain misalnya siswa terlihatkurang percaya diri, gerogi ketika berbicara di muka umum.Dalam proses pembelajaran, guru menerapkan metode tradisional, sepertimetode ceramah. Ceramah lebih dominan dari pada memberikan siswarangsangan untuk memecahkan masalah termasuk memberi kesempatan untuk

4berlatih. Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan keterampilanberpidato siswa, karena guru terlibat langsung dalam membina siswa di sekolahmelalui proses pembelajaran stándar kompetensi berbicara. Pembinaan selamaproses pembelajaran, fungsi guru adalah sebagai pendamping, pengarah dan lebihmemberikan bantuan serta bukan sebagai pusat pembelajaran, dengan demikianpembelajaran ideal adalah yang dapat berpusat pada siswa.Faktor lain yang mempengaruhi keterampilan berpidato siswa adalahsarana atau media pelajaran serta suasana atau keadaan tempat belajar. Adabanyak metode yang dapat digunakan guru sebagai alternatif untuk mengajarketerampilan berpidato, misalnya metode Penerapan Pendekatan Komunikatif.Cara lain yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan keterampilanberpidato adalah menggunakan media iklan dan video klip. Salah satu dari metodepembelajaran berpidato yang dipilih untuk meningatkan keterampilan berpidatoadalah metode Pendekatan Komunikatif. Metodel ini dipilih untuk meningkatkanketerampilan pidato siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untukmengeksplor pertanyaan dan mengejar jawaban yang paling tepat dari sebuahpermasalahan, sehingga, dengan cara tersebut, siswa dapat mpertajamsiswadalammenganalisis suatu secara detail, dengan demikian siswa akan lebih mudahmelakukan praktik berpidato. Pendekatan Komunikatif suatu metode belajar yangmenyenangkan, aktif, dan interaktif. Jadi, pendekatan merupakan seperangkatwawasan yang secara sistematis digunakan sebagai landasan berpikir dalam

5menentukan metode, strategi, dan prosedur dalam mencapai target hasil tertentusesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untukmembuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, jugamengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat keterampilanberbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis), mengakui danmenghargaisalingketergantunganbahasa. Pendekataninilahirakibatketidakpuasan para praktisi atau pengajar bahasa atas hasil yang dicapai olehmetode tatabahasa terjemahan, yang hanya mengutamakan penguasaan kaidahtatabahasa, mengesampingkan kemampuan berkomunikasi sebagai bentuk akhiryang diharapkan dari belajar bahasa. Jadi, pendekatan komunikatif inginmenekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam proses interaksiantarmanusia. Komunikasi di sini juga bisa berupa komunikasi lisan maupuntertulis.Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang berlandaskan padapemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasimerupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Jadipembelajaran yang komunikatif adalah pembelajaran bahasa yang memungkinkanpeserta didik memiliki kesempatan yang memadai untuk mengembangkankebahasaan dan menunjukkan dalam kegiatan berbahasa baik kegiatan produktifmaupun reseptif sesuai dengan situasi nyata, bukan situasi buatan yang terlepasdari konteks.

6Melaluipenelitianini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilanberpidato siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten enrekang.Selain itu, penerapan metode Pendekatan Komunikatif diharapkan dapat menjadialternatif sekaligus inovasi bagi guru dalam pembelajaran berpidato. Oleh karenaitu, perlu dilakukan penelitian mengenai penerapan metode PendekatanKomunikatif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membantumeningkatkan keterampilan berpidato siswa kelas XI SMA MuhammadiyahKalosi Kabupaten enrekang. Peneliti mengambil subjek penelitian siswa SMAMuhammadiyah Kalosi Kabupaten enrekang kelas XI IPA 1 karena kelas tersebutskor keterampilan berpidato persuasinya rendah.Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa tertarik untukmengkaji permasalahan pengajaran yang berkaitan dengan keterampilan berbicarakhususnya dalam pembelajaran berpidato. Penelitian ini diwujudkan dalamsebuah judul Penerapan Pendekatan Komunikatif DalamMeningkatkanKemampuan Berpidato pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA MuhammmadiyahKalosi.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah-masalahsebagai berikut.a. Bagaimanhkah meningkatkan kemampuan berpidato pada siswa kelasXI IPA 1 SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang?

7b. Faktor-faktor apa saja yang bias menunjang kemampuan berpidatopada siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah Kalosi KabupatenEnrekang?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk:a. Meningkatkan keterampilan berpidato pada siswa kelas XI IPA 1SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekangterhadappengajaran berpidato melalui metode Pendekatan Koumikatif.b. Menjelaskan beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifanberpidato pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah KalosiKabupaten Enrekang melalui Pendekatan Komunikatif.D. Manfaat Penelitian1. Manfaat TeoretisPenelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam pengembanganteknik pembelajaran bahasa Indonesia, khususnyapembelajaran keterampilanberpidato dengan metode Pendekatan Komunikatif.2. Manfaat PraktisSecara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaatbagi:a. Sekolah

8Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbanganpara pengendali kebijakan di SMA Muhammadiyah Kalosi KabupatenEnrekang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara khusunyaketerampilan berpidato.b. Guru bahasa IndonesiaHasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menerapkanmetode Pendekatan Komunikatif mengajarkan keterampilan berpidato.c. Bagi siswaHasil penelitian ini diharapkan agar siswa SMA Muhammadiyah KalosiKabupaten Enrekang tidak kesulitan lagi dalam berpidato serta dapatdigunakan untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia, khususnyaketerampilan berpidato.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKANA. Teori-teori Pendukung Hasil PenelitianBerikut ini dijelaskan teori-teori yang relevan dengan fokus penelitian.Kajian teori yang akan dipaparkan dalam bab ini, yaitu kemampuan berpidato,maksud dan tujuan berpidato, jenis-jenis berpidato, faktor-faktor yangmempengaruhi keefektifan berpidato, langkah-langkah berpidato, ciri-ciri pidato,dan Pendekatan Komunikatif.1. Kemampuan BerpidatoBahasa merupakan alat komunikasivital yang diperlukan manusia untukberinteraksi. Bahasa lisan akan digunakan ketika manusia mengungkapkan danmenyampaikan pikirannya kepada manusia lain. Kenyataan ini jelas menunjukkanbahwa setiap manusia membutuhkan kemampuan berbicara ataupun berpidatoagar pesan komunikator dapat dipahami oleh resipiens. Kemampuan berpidatoyang dimaksud adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dalam bentukkata-kata yang ditunjukkan dihadapan orang banyak (Hadinegoro, 2003: 1).Senada dengan pengertian di atas, Arsjad dan Mukti (1993: 51) mengemukakan,bahwa pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, ataugagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Taraf kemampuan berpidato,menyatakan maksud dan perasaan secara lisan pada tiap-tiap siswa tidaklah sama.Kemampuan tersebut bervariasi, mulai dari taraf baik atau lancar, sedang, gagapatau kurang. Beberapa siswa belum dapat mengutarakan maksud dihadapan9

10teman-temannya. Rasa tidak percaya diri menjadikan siswa berkeringat dinginketika berada di depan kelas. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat teratasidengan cara terus melatih kemampuan berpidato siswa. Keterampilan berbicaramerupakan keterampilan yang mekanistis (Tarigan, 1997: 43), jadi ersebut.Kemahiranmengungkapkan secara lisan, tidak saja menghendaki penguasaan bahasa yangbaik dan lancar, tetapi hal itu menghendaki pula persyaratan-persyaratan lain,misalnya keberanian, ketenangan sikap di depan massa, sanggup mengadakanreaksi secara cepat dan tepat, sanggup menampilkan gagasannya secara lancar danteratur, serta mempeelihatkan suatu sikap dan gerak-gerik yang tidak kaku dancanggung (Keraf,2001: 315).Pidato merupakan satu jenis keterampilan berbicara yang telah dikenalluas dikalangan masyarat, hampir kegiatan yang diadakan dalam masyarakatmelibatkan kegiatan berpidato, hal ini dapat dijumpaipada acara-acara formalmaupun non formal, misalnya acara pernikahan, kematian, pidato tentang politik,pidato kenegaraan, termasuk juga ceramah-ceramah agama. Kenyataan tersebutmenunjukkan bahwa manusia memerlukan keterampilan berpidato selamaberkomunikasi dengan anggota masyarakat yang lain. Banyak orang yangberanggapan, bahwa kemampuan atau kepandaian berpidato merupakan masalahbakat dan keturunan. Artinya kepintaran seseorang dalam berpidato hanyalahkarena bakat yang dimilikinya. Pandangan seperti ini tidak selamanya benar,karena keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistis, olehkarena itu, kemampuan berpidato dapat terus dilatih dari yang awalnya tidak bisa

11sama sekali hingga menjadi mahir. Kemahiran mengungkapkan pesan secara lisantidak dapat diraih dengan satu kali latihan, atau bukan merupakan bakat sejaklahir, jadi, semakin banyak berlatih, keterampilan tersebut semakin dapatdikuasai. Dalam proses berkomunikasi seorang pembicara harus mampumenyampaikan pidatonya dengan baik, hal ini bertujuan agar pendengar atauaudien dapat memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara. Kemampuanberpidato yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikirandalam bentuk kata-kata yang ditunjukkan kepada orang banyak, atau wacana yangdisiapkan untuk diucapkan di depan khalayak (Hadinegoro,2003: 1).Dalam berpidato seorang pembicara dituntut untuk dapat melafalkan kata,kalimat sesuai dengan apa yang ada dalam gagasannya. Lebih dalam, Keraf (2001:315) menjelaskan, seorang pembicara juga dituntut untuk memiliki keberanian,ketenangan sikap didepan massa, sanggup mengadakan reaksi yang cepat dantepat, sanggup menyampaikan gagasannya secara lancar dan teratur, sertamemperlihatkan suatu sikap dan gerak-gerik yang tidak kaku dan canggung.Dengan kemampuan tersebut, seorang pembicara dapat memberikan kesan baikbagi pendengar dalam arti orang-orang yang mendengarkan dapat memahamipesan atau maksud dengan sangat jelas.2. Maksud dan Tujuan BerpidatoSetiap manusia pada saat melakukan proses berbicara pasti memilikitujuan yang hendak dicapai. Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi.Dalam berpidato, tujuan berkomunikasi adalah dapat dipahaminya gagasan atau

12pendapat oleh pendengar (Agustina,2007: 13) Keraf (2001: 23) mengemukakanlima maksud dan tujuan berpidato, yaitu sebagai berikut.a. Mendorong Penyampaian lisan dengan tujuan mendorong yaitu bulkaninspirasi,membangkitkan emosi para pendengar.b. Meyakinkan Pidato dengan tujuan meyakinkan ini dapat diartikan bahwapembicara berusaha mempengaruhi mental atau intelektual parapendengar.Kegiatan berpidato yang ada di dalamnya menggunakan pemaparan argumentasi.Penyampaian fakta-fakta disertai bukti-bukti serta contoh-contoh kongkritmerupakan hal yang harus diterapkan, supaya reaksi yang diharapkan dari parapendengar adalah terjadinya persesuaian pendapat atau keyakinan dankepercayaan atas materi yang disampaikan.c. Berbuat Reaksi fisik (tindakan) dari pendengar merupakan dampak dari tujuanberpidato berbuat. Tujun pidato ini dapat dilihat ketika pendengar melakukanperbuatan sebagaimana yang diinginkan oleh pembicara.d. Memberitahukan Uraian lisan yang bertujuan memberitahukan adalahpembicara ingin memberitahukan atau menyampaiakan sesuatu kepada pendengaragar mereka dapat mengerti tentang sesuatu hal, atau untuk mempeluaspengetahuan, dari pemahaman tersebut dapat dikategorikan bahwa pidato dengantujuan memberitahukan bersifat instruktif atau pidato yang mengandung ajaran.e. Menyenangkan Tujuan pidato ini adalah menghibur pendengar. Pidato denganjenis ini biasanya terdapat sisipan-sisipan humor. Humor menjadi alat pentingyang tidak dapat dipisahkan ketika menyampaikan pesan lisan. Hampir sama

13dengan Keraf, Rakhmat (2000: 23) merumuskan tiga tujuan pidato, yaitu sebagaiberikut.a. Pidato anpendengar.Komunikasi yang diharapkan memperoleh penjelasan, menaruh minat danmemiliki pengertian tentang persoalan yang dibicarakan.b. Pidato yaisesuatu,malakukannya atau terbakar semangat dan antusiasmenya. Keyakinan, tindakandan semangat adalah reaksi yang diharapkanc. Pidato RekreatifPidato ini bertujuan untuk menghibur. Reaksiyang diharapkan daripendengar ádalah perhatian, kesenangan dan humor.Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelumpembicara berpidato, terlebih dahulu harus melakukan analisis terhadappendengar, tujuan melakukan análisis pendengar adalah agar pembicara dalammenyampaikan materi dapat fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.3. Jenis-jenis BerpidatoRakhmat (2000: 17) membagi jenis-jenis pidato sebagai berikut :a. Importu, jenis pidato ini adalah seorang pembicara hendak mengungkapkanperasaan yang sebenarnya, gagasan dan pendapatnya disampaiakan secara spontansehingga terkesan hidup.

14b. Manuskrip, pidato ini disebut jugapidato dengan menggunakan naskah.Pelaksanaan pidato manuskrip tidaklah sulit, seorang pembicara hanyamembacakan naskah pidato dari awal sampaiakhir. Pidato manuskrip telihat lebihmudah karena pembicara dapat menyiapkan kata-kata sebelumnya, jadi seorangpembicara memiliki waktu luang untuk menyususn kata-kata yang menarik.Pidato manuskrip biasanya dibawakan oleh tokoh nasional dan ilmuan.c. Memortier, pidato mimortier adalah pesan pidato ditulis kemudian kata-katanyadiingat, seperti manuskrip, memortier memungkinkan ungkapan yang tepat,organisai yang berencana, pemilihan bahasa yang teliti, gerak dan isyarat yangdiintegrasikan dengan uraian.d. Ekstempore, pidato ini adalah jenis pidato yang paling sering dilakukan olehjuru pidato yang mahir. Pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa outline(garis besar) dan pokok-pokok penunjang pembahasan (supporting points).Dalam pidato ini seorang pembicara tidak perlu mengingat kata demi kata.4. Faktor-faktor Penunjang Keefektifan BerpidatoFaktor penunjang keefektifan berbicara yang harus dimiliki olehpembicara adalah faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan Arsjad dan Mukti,(1993: 17-22). Adapun faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut: faktorkebahasaan, meliputi: (a) ketepatan ucapan,(b) penempatan tekanan nada, sendidan durasi(c) pilihan kata, (d) ketepatan

F. Teknik Pengumpulan Data . berpidato menggunakan metode pembelajaran yang sesuai. Penggunaan metode pembelajaran secara tradisional seperti ceramah dan penugasan tanpa dilakukan variasi pembelajaran, cara ini dapat membuat siswa bosan dalam mengikuti pr