
Transcription
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KONTRASEPSIIUD DENGAN RENCANA PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DIPUSKESMAS WAODE BURI KABUPATEN BUTON UTARAPROVINSI SULAWESI TENGGARATAHUN 2017SKRIPSIDisusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanDiploma IV Kebidanan Pada PoliteknikKesehatan Kemenkes KendariOLEHANDERI PARAGANIM: P00312016058KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARIJURUSAN KEBIDANANPRODI D-IV2017i
8
8
RIWAYAT HIDUPA. Identitas Diri1. Nama: Anderi Paraga2. Temapat /Tanggal Lahir: Matoleo, 08 Maret 19923. Jenis Kelamin: Perempuan4. Suku Bangsa: Bugis/ Indonesia5. Alamat: Jl. Rambutan II. No. 24 Kec. KadiaKel. Wowanggu Kota KendariB. Pendidikan1. SD Negeri 4 Kulisusu Utara Tamat Tahun 20042. SMP Negri 2 Kulisusu Utara Tamat Tahun 20073. SMA Negeri 1 Kulisusu Utara Tamat Tahun 20104. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan Tamat Tahun20135. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D-IV Kebidanan, masuktahun 2016 sampai sekarangiv
KATA PENGANTARAlhamdulliah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas Rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikanpenyusunan skripsi ini walaupun dalam bentuk yang sederhana, merupakansalah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam menyelesaikanPendidikan Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendaridengan judul ” hubungan pengetahuan dan sikap tentang Kontrasepsi IUDdengan pemilihan kontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri KabupatenButon Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”.Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,bimbingan, arahan serta motivasi dari berbagai pihak secara moril maupunmateril. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan hingga penulisanskripsi ini ini, tidak akan terlaksana dan berjalan dengan baik tanpabimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulismengucapakan terima kasih kepada Ibu Halijah, SKM. M.Kes sebagaipembimbing I dan Ibu Farming SST, M.Keb. Sebagai pembimbing II yangtelah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan danbimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.Kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Ibu Askrening SKM.,M.Kes selaku direktur Politeknik KesehatanKementrian Kesehatan Kendari2. Ketua Prodi jurusan D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan KementrianKesehatan Kendariv
3. Dewan Penguji; Ibu Hj. Nurnasari, SKM.,M.Kes selaku penguji I, ibu SittiAisa, Am.Keb.,S.Pd.,M.Pd selaku penguji II dan ibu Aswita, kkandalampenyempurnaan penyusunan skripsi ini.4. Dosen dan stafPolteknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kendariyang telah membimbing dan membantu penulis selama menempuhpendidikan.5. Kepala Puskesmas Waode Buri yang telah memberikan kesempatankepada peneliti untuk melakukan pengambilan data awal6. Kepada Ayahanda (Adris) dan Ibunda (Hj. Jaminaa, S.Pd, SD) yangtelah membesarkan dan mendidik penulis dengan segala curahan kasihsayang dan doa hingga detik ini, yang telah banyak memberikandorongan serta bimbingan selama ini sehingga penulis dapat mengikutipendidikan D-IV Kebidanan di poltekes Kemenkes kendari7. Buat sahabatku terutama Indriati Septiani, dan Ade Nur yang sudah mauberbagi suka dan duka bersama penulis, juga memberikan support, dansemangat kepada penulis, saya bangga dan beruntung punya temanseperti kalian semua serta seluruh angkatan 2015 yang tidak sempatdisebutkan satu persatu.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masihjauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran dari Dosenpenguji sangat penulis harapkan.KendariSeptember 2017Penulisvi
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .HalamaniLEMBAR PERSETUJUAN .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiRIWAYAT HIDUP .ivKATA PENGANTAR .viDAFTAR ISI .viiiDAFTAR GAMBAR .ixDAFTAR TABEL .xDAFTAR LAMPIRAN .xiABSTRAK.xiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Rumusan Masalah .4C. Tujuan Penelitian .4D. Manfaat Penelitian .6E. Keaslian Penelitian.7BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka .8B. Landasan Teori .31C. Kerangka Teori.32D. Kerangka Konsep.33E. Hipotesis Penelitian .33BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Dan Rancangan Penelitian .35B. Tempat dan Waktu Penelitian .36vii
C. Populasi dan Sampel .36D. Variabel Penelitian .38E. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif .38F. Instrumen Penelitian .41G. Alur Penelitian .41H. Analisis Data .42I. Etika Penelitian .43BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.45B. Hasil Penelitian .47C. Pembahasan .52BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .58B. Saran .58DAFTAR PUSTAKALAMPIRANviii
DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1 Jenis AKDR Copper-T .10Gambar 2. Jenis AKDR bentuk Copper-7 .11Gambar 3. Jenis AKDR bentuk Multiload .11Gambar 4. AKDR bentuk Lippes Loop .12Gambar 5. Bagan Kerangka Teori .37Gambar 6. Bagan Kerangka Konsep .38Gambar 7. Rancangan penelitian Cross sectional study .39Gambar 8. Alur Penelitian .46ix
DAFTAR TABELHalamanTabel 1Tabel 2Tabel 3Tabel 4Tabel 5Tabel 6Tabel 7Tabel 8Tabel 9Tabel 10Distribusi Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas WaodeBuri Kabupaten Buton Utara Tahun 2017.Distribusi Jumlah Sarana Kesehatan di Puskesmas Waode BuriKabupaten Buton Utara Tahun 2017.Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Di Wilayahkerja Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton UtaraTahun 2017.454646Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan DiWilayah Kerja Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton UtaraTahun 2017.47Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah KerjaPuskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Tahun 2017.48Distribusi Responden Berdasarkan Rencana PemilihanKontrasepsi IUD Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah KerjaPuskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Tahun 2017.48Distribusi Pengetahuan Responden Di Wilayah KerjaPuskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Tahun 2017.49Distribusi Sikap Responden Tentang Rencana PemilihanKontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Waode BuriKabupaten Buton Utara Tahun 2017.49Hubungan Pengetahuan Dengan Rencana PemilihanKontrasepsi IUD Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah KerjaPuskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Tahun 2017.Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD PadaPasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Pusksmas Waode BuriKabupaten Buton Utara Tahun 2017.x5051
DAFTAR LAMPIRAN1. Surat persetujuan menjadi responden2. Lembar kuesioner3. Surat izin penelitian dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari4. Surat izin penelitian dari Badan Riset Provinsi Sulawesi Tenggara5. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Desa Lalimbue6. Master tabel penelitian7. Dokumentasi Penelitianxi
ABSTRAKHubungan Pengetahuan dan sikap tentang Kontrasepsi IUD DenganPemilihan Kontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri KabupatenButon Utara Provinsi Sulawesi TenggaraAnderi Paraga1 Halijah2 Farming3Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan HubunganPengetahuan dan sikap tentang Kontrasepsi IUD Dengan PemilihanKontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara ProvinsiSulawesi Tenggara.Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian analitik denganpendekatan Cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalahsemua Akseptor Kontrasepsi di Puskesmas Waode Buri tahun 2017berjumlah 108 orang. Adapun sampel dalam penelitian ini denganmenggunakan pendekatan Simple Random Sampling yaitu semua populasidijadikan sebagai sampel sebanyak 48 orang. Penelitian ini dilakukan padatanggal 09 Agustus s/d 11 September 2017. Intrumen pengumpulan databerupa kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data chisquare tentangpengetahuan dan sikap pemilihan kontrasepsi IUD.Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil pengetahuan respondenmemilih alat kontrasepsi IUD, dan sebagian besar sikap positif padapemilihan kontrasepsi IUD. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahw ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi IUDpada pasangan usia subur diperoleh nilai chi square X2hitung 13,257 danX2 tabel 3,841, ada hubungan antara sikap dengan pemilihan kontrasepsiIUD pada pasangan usia subur di peroleh nilai X2hitung 8,749 dan X2 tabel3,841. Saran agar peran bidan atau petugas kesehatan lain agarmeningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang manfaatmenggunakan kontrasepsi IUD eksklusif kepada masyarakat, khususnyakepada pasangan usia suburKata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kontrasepsi IUDDaftra pustaka : 27 buah (2003-2016).12Mahsiswa Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes KendariDosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendarixii
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR adalah suatualat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif,reversible dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuanusia reproduktif, dengan tujuan kontrasepsi atau usaha pencegahankehamilan (Handayani, 2010). Laju pertambahan penduduk di Indonesiasemakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan diIndonesia berdasarkan hasil pencacahan sensus penduduk 2010, jumlahpenduduk Indonesia adalah 237.556.363 orang yang terdiri dari119.107.580 laki-laki dan 118.048.784 perempuan. LPP tahun 2014diharapkan turun menjadi 1,1%. (BKKBN, 2013)Penurunan TFR (Total Fertility Rate) akan lebih mendekati gidalampelaksanaan program keluarga berencana. Kegiatan yang dapatdilaksanakan yaitu dengan mempromosikan metode kontrasepsi efektifjangka panjang. Hal tersebut berlawanan dengan kondisi saat ini,pemakaian metode kontrasepi efektif jangka panjang khususnya odekontrasepsi hormonal seperti suntik mendominasi dari pemakaiankontrasepsi (BKKBN, 2013)Sikap dan pandangan negatif yang beredar dimasyarakat berkaitandengan pengetahuan dan pendidikan seseorang. Banyak mitos tentang1
2IUD seperti mudah terlepas jika bekerja terlalu keras, menimbulkankemandulan dan lain sebagainya. Bidan mempunyai peran dalammeningkatkan tingkat pemakaian KB sebagai tindakan preventif terutamabagi wanita dengan resiko. Pendidikan/konseling KB yang dilakukan olehbidan akan signifikan dalam mengunggah kesadaran masyarakat untukber-KB. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012mengumumkan bahwa, total jumlah penduduk Indonesia kini mencapai240 juta dan 10 provinsi di Indonesia menjadi penyumbang 70 persendari total penduduk. Untuk itu Badan Kependudukan dan KeluargaBerencana Nasional akan fokus menggarap program kependudukan dankeluarga berencana (KKB) di 10 provinsi penyangga utama pada 2013(BKKBN & Kemenkes RI 2013).Menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2013 penggunaan alatkontrasepsi IUD sebesar 4,3%, tahun 2014, sebesar 7,15%, sedangkantahun IUD sebesar 6,31%, Implan sebesar 9,63%, MOW sebesar 1,64%dan MOP sebesar 0,16% (Kemenkes RI, 2016).Data pengguna kontrasepsi Aktif di Sulawesi Tenggara tahun 2014pengguna IUD sebesar 1,86%, MOW sebesar 0,55%, MOP sebesar0,12%, Kondom sebesar 7,98%, Implan sebesar 11,35%, Suntikansebesar 41,70%, Pil sebesar 36,46%, tahun 2015 pengguna kontrasepsikondom sebesar 6,14%, Pil sebesar 35,35%, Suntik sebesar 41,46%,IUD sebesar 2,07, Implan sebesar 14,12%, MOW sebesar 0,71% danMOP sebesar 0,15% (Dinkes Sultra, 2015).
3Data pengguna kontrasepsi Aktif di Buton Utara tahun 2015pengguna IUD sebesar 3,77%, MOW sebesar 0,07%, MOP sebesar1,14%, Kondom sebesar 9,3%, Implan sebesar 7,7%, Suntikan sebesar53,0%, Pil sebesar 25,1%, sedangkan untuk peserta KB baru sebanyak1.954 orang (37,58%) dan peserta KB aktif sebanyak1.714 orang(18,56%) (Dinkes Butur, 2015).Khusus untuk penggunaan kontrasepsi IUD di Wilayah KerjaPuskesmas Waode buri Tahun 2015 sebesar 22 orang dari total pesertaKB Aktif sebanyak 708 orang dan tahun 2016 pengguna IUD sebesar 28orang dari total peserta KB aktif sebanyak 461 orang, sedangkan tahun2017 awal bulan januari sampai mei penggunaan kontrasepsi IUDsebesar 10 orang dari 108 pasangan usia subur (Profil PuskesmasWaode buri, 2017).Upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesetaraan KB MKJP bagiPasangan Usia Subur (PUS) disemua tahapan keluarga (Pra KS, KS I,KS II, KS III, KS III Plus) didukung dengan kebijakan dan strateginasional secara komprehensif dengan mengacu kepada RencanaPembangunan Jangka Panjang Bidang Kependudukan dan KB tahun2010-2014 serta dengan program lainya secara terpadu (Dyah, 2011).Kebijakan mencakup 2 aspek yaitu aspek pelayanan (suplay side)dan aspek penggerakan (demand side). Strategi yang dikembangkandalam rangka peningkatan kesetaraan PUS disemua tahapan keluargaterhadap KB MKJP difokuskan pada kemudahan mendapatkan pilihan
4dan pelayanan KB metode MKJP secara berkualitas, di semua klinik KBpemerintah termasuk milik TNI, Polri, Swasta dan LSOM (Dyah, 2011).Faktor keputusan akseptor KB untuk menggunakan alat kontrasepsiIUD tidak terlepas dari faktor perilaku yang dimiliki oleh masing-masingindividu. Adapun faktor-faktor yang merupakan penyebab perilakumemilih alat kontrasepsi IUD dapat dijelaskan dengan menurutNotoatmodjo (2003) yang dibedakan dalam tiga jenis yaitu: faktorpresdiposisi (umur, pengetahuan, jumlah anak), faktor pendukung(keamanan alat kontrasepsi IUD, ketersediaan alat kontrasepsi IUD,tempat pelayanan), faktor pendorong (petugas kesehatan, mediainformasi, biaya pemasangan, dukungan suami).Faktor yang kurang mendukung penggunaan metode kontrasepsiIUD ini, adalah faktor internal (pengalaman, takut terhadap efek samping,pengetahuan / pemahaman yang salah tentang IUD, pendidikan PUSyang rendah, malu dan risih, adanya penyakit atau kondisi tertentu yangmerupakan kontraindikasi pemasangan IUD, persepsi tentang IUD. faktoreksternal (prosedur pemasangan IUD yang rumit, pengaruh danpengalaman akseptor IUD lainnya, sosial budaya dan ekonomi danpekerjaan (Erfandi, anseseorang terhadap kesehatan merupakan salah satu faktor jikaibumemilikipengetahuan yang kurang mengenai alat kontrasepsi maka dapatmempengaruhi persepsi mereka mengenai alat kontrasepsi.
5Rendahnya ibu yang menggunakan kontrasepsi IUD disebabkanoleh kurangnya informasi tentang manfaat menggunakan kontrasepsiIUD sehingga sikap ibu dalam pemilihan IUD masih sangat rendah yangberdampak pada tindakan dalam pemilihan kontrasepsi IUD. Keadaantersebut sangat mempengaruhi keputusan ibu untuk menggunakankontrasepsi IUD.Hal ini sesuai dengan wawancara pada 10 orang ibu pasangan usiasubur ditemukan bahwa alasan tidak menggunakan kontrasepsi IUDyaitu 8 orang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentangkelebihan menggunakan kontrasepsi IUD sehingga mereka lebih memilihalat kontrasepsi yang lain.Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan sikaptentang Kontrasepsi IUD Dengan Rencana Pemilihan Kontrasepsi IUD diPuskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Provinsi SulawesiTenggara Tahun 2017.B. Rumusan patdikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah adahubungan Pengetahuan dan sikap tentang Kontrasepsi IUD DenganRencana Pemilihan Kontrasepsi IUD di Puskesmas Waode BuriKabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”C. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum
6Untuk mengetahui hubungan Hubungan Pengetahuan nKontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton UtaraProvinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017.2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang rencana pemilihankontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri Kabupaten ButonUtara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017b. rasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri Kabupaten ButonUtara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017c. Untuk menganalisis hubungan ibu pengetahuan tentang rencanapemilihan kontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri KabupatenButon Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017.d. Untuk menganalisis hubungansikapibutentang rencanapemilihan kontrasepsi IUD di Puskesmas Waode Buri KabupatenButon Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoritisa. Menjadi sumbangan ilmiah dalam memperkaya khasanah ilmupengetahuan dan merupakan bahan acuan penelitian selanjutnya.b. uan penulis tentang tentang kontrasepsi hubunganpengetahuan dan sikap dengan pemilihan kontrasepsi IUD
72. Manfaat praktisa. Sebagai masukan dan satu sumber Informasi bagi PuskesmasWaode Buri Kabupaten Buton Utara, tentang pengetahuan dansikap dengan pemilihan kontrasepsi IUDb. Sebagai informasi kepada masyarakat khususnya yang ada rasepsi IUD.E. Keaslian PenelitianNo12Nama, Judul dantahun PenelitianRindiarti, dkk. TingkatPengetahuan WanitaUsia Subur TentangAlat Kontrasepsi IUDdi BPRB Bina SehatKasihan Bantul, 2012Fitri. Hubungan faktorpredisposisi dan faktorpenguat denganpemilihan kontrasepsiIUD di WilayahPuskesmas PagaranTahapan DarussalamKabupaten Rokan HuluProvinsi Riau. ti difokuskanpada kelengkapanalat kontrasepsi,dukungan suamiOrisinalitaspenelitianVariabel yang ditelitiberfokuspadagambaranpengetahuan tanpamelakukanujistatistikVariabel yang ditelitiberfokus pada tingkatkecemasanpasienakseptor
8BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka1. Kontrasepsi Intra Uterin Device (IUD)a. PengertianIUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalahalat kontrasepsi yang ditempatkan didalam rahim, yang terbuatdari plastic khusus yang diberi benang pada ujungnya, dan terdiridari beberapa bentuk.IUD/AKDR yang berbentuk spiral disebutlippes lopp, yang berbentuk T disebut Copper T mengandunglogam atau tembaga, adapula yang mengandung hormon(Notodihardjo, 2002).AKDR/IUD adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik(polietilen) atau logam kecil yang dimasukkan ke dalam uterusmelalui kanalis servikalis yang mekanisme kerjanya adalahmenghambat motilitas sperma dan perjalanan ovum. Cara kerjautama AKDR adalah mencegah pembuahan. Namun, gaipenginduksi abortus. (Sujiyatini, 2012).b. Jenis-jenis AKDR/IUD1) Copper-TAKDR/IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethilendimana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga8
9halus yang mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan )yang cukup baik. AKDR ini melepaskan lenovorgegestreldengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun.Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi erdarahan menstruasi. Jenis Copper-T dapat dilihat padagambar di bawah ini.Gambar 1: Jenis AKDR Copper-T2) Copper-7AKDR/IUD berbentuk angka 7, dengan maksud untukmemudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukurandiameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungankawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200mm², fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada jenisCopper-T, hal ini dapat dilihat pada gambar di bawa iniGambar 2: Jenis AKDR bentuk Copper-7
103) Multi LoadAKDR/IUD ini terbuat dari plastik dengan dua tangan kiridan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dariujumg atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawattembaga dan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untukmenambah efektifitas. Ada tiga ukuran yaitu standar, small, danmini.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawahini.Gambar 3. Jenis AKDR bentuk Multiload4) Lippes LoopAKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknyaseperti spiral atau huruf S bersambung. Lippes Loop terdiri dari4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya.Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9(benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loopmempunyai angka kegagalan yang rendah. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
11Gambar 4: AKDR bentuk Lippes LoopMenurut Suparyanto (2011) IUD terdiri dari IUD hormonal dannon hormonal.a. IUD Non hormonalPada saat ini IUD telah memasuki generasi ke-4. Karena ituberpuluh-puluh macam IUD telah dikembangkan. Mulai darigenerasi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logamsampai generasi plastik (polietilen) baik yang ditambah obat atautidak.1) Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi 2:a) Bentuk terbuka (Open Device): Misalnya: Lippes Loop,CUT, Cu-7. Marguiles, Spring Coil, Multiload, Nova-T.b) Bentuk tertutup (Closed Device): Misalnya: Ota-Ring,Altigon, dan Graten ber-ring.2) Menurut tambahan atau metala) Medicated IUD: Misalnya: Cu T 200 (daya kerja 3 tahun),Cu T 220 (daya kerja 3 tahun), Cu T 300 (daya kerja 3tahun), Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun), Cu-7, Nova T
12(daya kerja 5 tahun), ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun). Padajenis Medicated IUD angka yang tertera di belakang kan, misalnya Cu T 220 berarti tembaga adalah220 mm2. Cara insersi: Withdrawal.b) Unmedicated IUD: Misalnya: Lippes Loop, Marguiles, Saf-TCoil, Antigon. Cara insersi Lippes Loop: Push Out. LippesLoop dapat dibiarkan in-utero untuk uhanpersoalan bagi akseptornya. IUD yang banyak dipakai diIndonesia dewasa ini dari jenis Un Medicated yaitu LippesLoop dan yang dari jenis Medicated Cu T, Cu-7, Multiloaddan Nova-T.b. IUD yang mengandung hormonal1) Progestasert –T Alza T, dengan daya kerja 18 bulan ithdrawal).a) Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar benangekor warna hitam.b) Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat,melepaskan 65 μg progesteron setiap hari.c) Tabung insersinya berbentuk lengkung.
132) MirenaMirena adalah IUD yang terbuat dari plastik, berukurankecil, lembut, fleksibel, yang melepaskan sejumlah kecillevonogestrel dalam rahim. Mirena merupakan plastik fleksibelberukuran 32 mm berbentuk T yang diresapi dengan emeriksaan rontgen. Mirena berisi sebuah reservoir silindris,melilit batang vertikal, berisi 52 mg levonorgestrel (LNG).Setelah penempatan dalam rahim, LNG dilepaskan dalam dosiskecil (20 gr/hari pada awalnya dan menurun menjadi sekitar 10gr/hari setelah 5 tahun) melalui membran polydimethylsiloxaneke dalam rongga rahim. Pelepasan hormon yang rendahmenyebabkan efek sampingnya rendah. Keunggulan dari IUDini adalah efektivitasnya tinggi, dengan tingkat kesakitan lebihpendek dan lebih ringan. Mirena merupakan sebuah pilihanalternatif yang tepat untuk wanita yang tidak dapat mentoleransiestrogen untuk kontrasepsinya. Mengurangi frekuensi ovulasi(Rosa, 2012).Cara kerja mirena melakukan perubahan pada konsistensilendir serviks. Lendir serviks menjadi lebih kental sehinggamenghambat perjalanan sperma untuk bertemu sel telur.Menipiskan endometrium, lapisan dinding rahim yang metrium. Setelah mirena dipasang 3 sampai 6 bulan
14pertama, menstruasi mungkin menjadi tidak teratur. Mirenadapat dilepas dan fertilitas dapat kembali dengan segera (Rosa,2012)c. Keuntungan IUDKeuntungan menggunakan IUD adalah sebagai berikut:(Proverawati, 2010)1) Sebagai kontrasepsi, mempunyai efektivitas yang tinggi2) Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahunpertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).3) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan4) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dantidak perlu diganti)5) Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat6) Tidak memengaruhi hubungan seksual7) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takuthamil8) Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu IUD (CuT-380A).9) Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI10) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudahabortus (apabila tidak terjadi infeksi).11) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih atausetelah haid terakhir)12) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
1513) Mencegah kehamilan ektopikd. Kerugian Kontrasepsi IUDKerugian penggunaan alat kontrasepsi IUD adalah sebagaiberikut: (Proverawati dkk, 2010):1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama danakan berkurang setelah 3 bulan)2) Haid lebih lama dan banyak3) Perdarahan (spotting antar menstruasi)4) Saat haid lebih sedikite. Indikasi Penggunaan IUDMenurut Arum (2011) yang dapat menggunakan IUD adalahsebagai berikut:1) Usia reproduktif2) Keadaan multipara3) Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang4) Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi5) Tidak menyusui bayinya6) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi7) Risiko rendah dari IMS8) Tidak menghendaki metode hormonal9) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap harif. Waktu Pemasangan IUDIUD pasca plasenta aman dan efektif, tetapi tingkatekspulsinya lebih tinggi dibandingkan ekspulsi 4 minggu pasca
16persalinan. Eskpulsi dapat diturunkan dengan cara melakukaninsersi IUD dalam 10 menit setelah ekspulsi plasenta, memastikaninsersi mencapai fundus uteri, dan dikerjakan oleh tenaga medisdan paramedis yang terlatih dan berpengalaman. Jika 48 jampasca persalinan telah lewat, insersi IUD ditunda sampai 4 mingguatau lebih pasca persalinan. IUD 4 minggu pasca persalinan amandengan menggunakan IUD copper T, sedangkan jenis non coppermemerlukan penundaan sampai 6 minggu pasca persalinan.Pelayanan KB pasca persalinan yang dilakukan oleh ggaraan praktik bidan, dimana dinyatakan bahwa bidandapat : 1) memberikan penyuluhan dan konseling kesehatanreproduksi perempuan dan keluarga berencana. 2) memberikanalat kontrasepsi oral dan kondom, dan dalam Pasal 13 dinyatakanbahwa bidan berwenang memberikan pelayanan: 1) pemberianalat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim danmemberikan alat kontrasepsi bawah kulit. 2) pelayanan tersebuthanya dapat diberikan oleh bidan yang terlatih (Kemenkes RI,2014)g. Cara Kerja IUD/AKDRMekanisme kerja yang pasti dari kontrasepsi IUD belumdiketahui. Menurut Saifuddin, dkk (2006) cara kerja pemasanganIUD adalah sebagai berikut:
171) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falofii.2) Memengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.3) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alatreproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan spermauntuk fertilisasi.4) Memungkinkan utnuk mencegah implantasi telur dalam uterus.h. Pemasangan IUD1) Sewaktu haid sedang berlangsungDilakukan pada hari-hari pertama atau pada hari-hariterakhir haid. Keuntungan IUD pada waktu ini antara lain ialah:a) Pemasangan lebih mudah oleh karena serviks pada waktuitu agak terbuka dan lembek.b) Rasa nyeri tidak seberapa keras.c) Perdarahan yang timbul sebagai akibat pemasangan tidakseberapa dirasakan.d) Kemungkinan pemasangan IUD pada uterus yang sedanghamil tidak ada.2) Sewaktu pasca persalinanBila pemasangan IUD tidak dilakukan dalam waktusemin
Penurunan TFR (Total Fertility Rate) akan lebih mendekati kondisi penduduk tumbuh seimbang diperlukan suatu strategi dalam pelaksanaan program keluarga berencana. Kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu dengan mempromosikan metode kontrasepsi efektif jangka panjang. Hal tersebut berlawanan dengan kondisi saat ini,